TANAH ABANG, POSKOTA.CO.ID - Final DBL Jakarta Series Championship 2025 di Indonesia Arena, Gelora, Tanah Abang, Jakarta Pusat, diwarnai perkenalan skuter matik Honda BeAT.
Di area tersebut, pengunjung dapat melihat langsung produk Honda BeAT sekaligus mengikuti berbagai aktivitas yang menghubungkan gaya hidup pelajar dengan mobilitas harian.
Interaksi antara dunia olahraga dan sepeda motor itu menjadi bagian dari pendekatan Honda untuk mendekatkan BeAT kepada generasi pemula. Selain area display, pengunjung juga disuguhkan permainan Honda Money Ball dan sesi berbagi hadiah. Puncaknya, satu unit Honda BeAT diundi secara acak dan diberikan kepada penonton yang beruntung.
Division Head of Marketing Planning & Analyst PT Wahana Makmur Sejati, Andra Friandana menjelaskan, alasan di balik konsep tersebut.
Baca Juga: MAKA Cavalry Jadi Sorotan di GJAW 2025, Miliki 255 Hak Kekayaan Intelektual
“Acara ini menunjukkan bagaimana sportivitas, kerja keras, dan keberanian bersaing menjadi fondasi penting bagi generasi muda. Honda melihat semangat itu sejalan dengan nilai yang kami hadirkan pada Honda BeAT, yakni keberanian mengambil langkah pertama untuk bergerak maju. Ini alasan kami menghadirkan konsep yang lebih dekat dan relevan bagi pelajar sebagai pengguna pemula,” kata Andra.
Di sisi kompetisi, final sektor putri menjadi salah sebuah laga seru. SMA Jubilee Jakarta memutus penantian panjang setelah tiga kali tiba di final tanpa gelar.
Dalam duel ketat hingga babak overtime, Jubilee berhasil menundukkan SMAN 70 Jakarta yang tengah mengejar rekor lima gelar beruntun. Pertandingan berakhir dengan skor 36–32 untuk kemenangan Jubilee.
Sektor putra pun tak kalah panas, SMA Bukit Sion (Buksi) berhadapan dengan SMA Jubilee Jakarta dalam laga yang berlangsung intens sejak awal. Buksi menutup pertandingan dengan kemenangan 60–52, sekaligus mencatat sejarah sebagai tim putra pertama yang meraih gelar dua musim berturut-turut di Indonesia Arena.
Baca Juga: Perayaan 55 Tahun Mitsubishi Fuso Warnai Jambore Nasional Canter Mania
Pertandingan dari kedua sektor memperlihatkan bagaimana DBL menjadi ajang pembuktian kemampuan teknis, kekuatan mental, dan konsistensi para atlet muda. Penonton tidak hanya menyaksikan kompetisi, tetapi juga perjalanan panjang dan dedikasi tim-tim yang berlaga sepanjang enam seri Jakarta musim ini.
