Publik sangat berharap guru menuntun generasi agar memiliki nurani dalam berpikir dan bertindak.Menjadi generasi yang beriman, berilmu dan berakhlak.
Generasi yang peduli kepada sesama.
Ini dapat diedukasi, di antaranya mengajar dengan cinta: memanusiakan manusia, membangun empati dan harmoni, merawat kedamaian dan kebersamaan. Saling menghormati.
Sering dikatakan mengajar dengan dengan cinta dan kasih sayang adalah kunci membangun peradaban.
Itulah peran guru. Kita meyakini, secanggih apa pun perkembangan teknologi, kehadiran guru tetap menjadi kebutuhan yang tidak bisa ditolak, seperti dikatakan Pak Harmoko dalam kolom “Kopi Pagi” di media ini.
Dengan kata lain, teknologi tidak akan bisa menggantikan guru, tapi guru yang tidak menggunakan teknologi akan "tertinggal kereta."
Yang pasti, guru wajib hadir dalam dunia pendidikan. Tanpa guru, pendidikan bisa salah arah, tapi guru tanpa sentuhan empati, nurani, kreasi dan inovasi, pendidikan boleh jadi hanya berjalan searah.
Selamat Hari Guru Nasional. (Azisoko).
