POSKOTA.CO.ID - Kasus kematian dosen Universitas 17 Agustus 1945 (Untag) Semarang, Dwinanda Linchia Levi (35) atau DLL, terus menjadi sorotan publik.
Penyelidikan yang berkembang justru menyeret nama AKBP Basuki (56), sosok yang pertama kali menemukan jasad korban dalam kondisi tanpa busana di sebuah kostel di Semarang.
Padahal sebelumnya, Basuki menegaskan dirinya tidak memiliki hubungan spesial dengan korban. Ia berkilah hanya merasa iba karena DLL disebut tidak memiliki orang tua.
Namun hasil penyidikan mematahkan seluruh pernyataannya. Polisi menemukan bahwa Basuki dan DLL telah tinggal satu rumah sejak 2020 dan masuk dalam kartu keluarga (KK) yang sama.
Baca Juga: Marbot Masjid Berperan Ungkap Identitas Pelaku Kasus Kematian Alvaro
Hari-Hari Terakhir DLL
DLL ditemukan tewas pada Senin, 17 November 2025 pagi.
Basuki yang membuka pintu kamar menyaksikan tubuh korban sudah terbujur kaku dengan darah keluar dari hidung dan mulut.
Ia mengaku sehari sebelumnya DLL mengalami muntah-muntah dan sempat dibawa ke rumah sakit.
Rekam medis menunjukkan kondisi kritis: tekanan darah 190 dan gula darah 600 mg/dL.
Autopsi Lisan Jantung Sobek Karena Aktivitas Berlebihan
Keluarga mendapat keterangan lisan dari dokter bahwa tidak ditemukan tanda kekerasan, namun ada indikasi “aktivitas berlebihan” hingga menyebabkan jantung korban robek.
