“Selama ini susu diimpor dulu, baru diolah di Indonesia. Dengan model ini, semuanya dilakukan di sini dan langsung disalurkan untuk MBG maupun pasar bebas,” tegas Roberto.
Dukungan Regulasi
Roberto menilai percepatan proyek telah mendapatkan dukungan pemerintah, terutama terkait: kemudahan izin impor sapi F1 bunting, fasilitas fiskal dan non-fiskal untuk pembangunan kawasan peternakan terintegrasi, akses infrastruktur seperti energi, air, dan jalan logistik, kebijakan hilirisasi industri susu.
Target 20 Ribu Sapi
PT Perkebunan Kandangan Madiun sendiri menargetkan memiliki 20.000 sapi F1 pada 2026. Pengiriman dilakukan bertahap, masing-masing 5.000 ekor. Seluruh fasilitas peternakan dirancang mengikuti standar internasional, termasuk sirkulasi udara, suhu ideal, dan ketersediaan air bersih.
Roberto optimistis mega proyek ini dapat memperkuat kemandirian susu nasional sekaligus memenuhi kebutuhan MBG. “Kami ingin mendukung penuh program pemerintah agar Indonesia mandiri dalam produksi susu, sekaligus memastikan ketersediaan suplai untuk MBG dan pasar dalam negeri,” ujarnya.
Kelangkaan Susu MBG
Sebelumnya Presiden Prabowo Subianto menginstruksikan jajarannya untuk membuat peternakan sapi guna mengatasi kelangkaan susu untuk menu MBG diungkapkan Wakil Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) Nanik S Deyang usai rapat terbatas bersama Prabowo dan sejumlah menteri serta kepala lembaga, di Istana Kepresidenan Jakarta, Kamis (20/11).
"Pak Presiden sudah menginstruksikan kepada kami. Misalnya untuk susu ini, saat ini sudah mulai kelangkaan susu, ya. Ini segera akan dibuat peternakan sapi yang nanti bisa memenuhi seluruh kebutuhan dari MBG dan juga untuk masyarakat di Indonesia," kata Nanik, usai pertemuan tersebut.
Rencananya, lahan yang akan dibuka mencapai 500.000 hektar. Adapun 300.000 hektar di antaranya akan dibuka di luar Pulau Jawa. "Jadi, ada nanti di Jawa itu akan 200.000 hektar salah satunya yang di kandangan madiun untuk sapi perah impor, yang selebihnya, yaitu 300.000 hektar, kan akan 500.000 hektar itu untuk ternak. Yang 300.000 hektar itu akan di luar Jawa," ucap Nanik. "Nantinya, target produksi susu di peternakan itu sekitar 3 juta liter per hari." (ruh)
