JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Gubernur Jakarta, Pramono Anung mengklaim jumlah pengangguran di ibu kota berkurang 6,05 persen per Agustus 2025.
Hal itu disampaikan Pramono dalam Konferensi Pers Realisasi Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) 2025 di Balai Kota Jakarta, Gambir, Jakarta Pusat, Jumat, 21 November 2025.
Pramono menyebutkan, jumlah penurunan tersebut lebih sedikit daripada periode yang sama tahun sebelumnya sebanyak 6,21 persen pengangguran.
"Hal yang berkaitan dengan tingkat pengangguran terbuka, TPT juga turun 6,05 persen sampai dengan bulan Agustus 2025. Lebih rendah dibandingkan periode sebelumnya," kata Pramono, Jumat, 21 November 2025.
Baca Juga: Tekan Pengangguran, Wali Kota Bekasi Dorong Warga Siap Kerja di Dalam dan Luar Negeri
Pramono mengatakan, penurunan tren pengangguran tidak lepas dari job fair atau bursa kerja yang digelar Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jakarta sebanyak 14 kali pada 2025.
"Kemudian juga Job Fair khusus untuk disabilitas, yang alhamdulillah kemarin bisa merekrut sampai dengan 150 pekerja disabilitas, dan juga salah satunya yang cukup viral itu Zidan yang sekarang kerja di TransJakarta," ujarnya.
Selain Job Fair, sektor perdagangan, akomodasi, makanan-minuman, dan transportasi menjadi penyerap tenaga kerja terbanyak di Jakarta.
"Pertumbuhan positif ini di sektor ini, mempertegas peran Jakarta sebagai kota jasa dan sekaligus sebagai hub perdagangan regional," ucapnya.
Baca Juga: Penghentian 1.940 Angkot di Bogor Dinilai Lahirkan Banyak Pengangguran
Sementara itu, kontribusi investasi Jakarta mencapai 14,24 persen terhadap total investasi nasional, menjadikan ibu kota berada di posisi kedua terbesar nasional.
Realisasi investasi mencapai Rp204,13 triliun pada triwulan ketiga 2025, tumbuh 6,4 daripada periode yang sama pada 2024.
"Aktivitas investasi tersebut menyerap tenaga kerja kurang lebih 338.310 tenaga kerja," ucapnya.
Untuk memperkuat tren positif tersebut, Pemprov Jakarta akan mempermudah keran investasi di ibu kota.
"Yang berikutnya adalah optimalisasi mal pelayanan publik. Kemudian promosi penanaman modal melalui Jakarta Investment Festival dan Jakarta Investment Center," tuturnya. (cr-4)
