Penghentian 1.940 Angkot di Bogor Dinilai Lahirkan Banyak Pengangguran

Kamis 23 Okt 2025, 13:43 WIB
Ratusan sopir angkot menggelar demo di Balai Kota Bogor, Paledang, Kecamatan Bogor Tengah, Kamis, 23 Oktober 2025. (Sumber: Poskota/Giffar Rivana)

Ratusan sopir angkot menggelar demo di Balai Kota Bogor, Paledang, Kecamatan Bogor Tengah, Kamis, 23 Oktober 2025. (Sumber: Poskota/Giffar Rivana)

BOGOR TENGAH, POSKOTA.CO.ID - Koordinator lapangan (Korlap) aksi sopir angkot, Rushamudra menyampaikan, penghentian 1.940 angkutan di Kota Bogor pada 2026 melahirkan banyak pengangguran.

Hal tersebut disampaikan Rushamudra saat demonstrasi sopir angkot di Balai Kota Bogor, Paledang, Kecamatan Bogor Tengah, Kamis, 23 Oktober 2025.

"Ribuan pengemudi angkot akan kehilangan pekerjaan. 1.940 di kali tiga berarti ribuan orang," kata Rushamudra kepada wartawan, Kamis, 23 Oktober 2025.

Ia menekankan, jumlah pengangguran di Kota Bogor sudah banyak. Jika ribuan angkot dilarang beroperasi pada 2026, jumlah pengangguran bertambah banyak.

Baca Juga: Sopir Angkot di Bogor Desak Peremajaan Angkutan Berumur 20 Tahun

"Pengangguran di Kota Bogor sudah tinggi, lebih dari 50 ribu pencari kerja, belum ditambah dampak penghapusan angkot," ucap dia.

Oleh karena itu, para sopir mendesak Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor meremajakan angkot yang sudah berumur lebih dari 20 tahun lebih supaya bisa kembali beroperasi.

Kemudian, batas usia angkot juga diperpanjang supaya bisa tetap beroperasi.

"Mestinya keran peremajaan dibuka, dengan catatan bukan mobil baru, yang penting misal dari 2017 atau 2018 agar bisa melebihi batas usia 20 tahun," jelasnya.

Baca Juga: Sopir Angkot Bogor Blokade Jalan di Depan Balai Kota, Lalin Sempat Tersendat

Selain itu, Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Bogor dapat menghentikan penangkapan sopir angkot arogan di jalan. (cr-6)


Berita Terkait


News Update