KPAD Bekasi Sebut Kasus Remaja Disekap di Bantargebang Masuk Kategori Sexual Grooming

Minggu 16 Nov 2025, 12:50 WIB
Ilustrasi penyekapan remaja. (Sumber: Freepik/pikisuperstar)

Ilustrasi penyekapan remaja. (Sumber: Freepik/pikisuperstar)

BANTARGEBANG, POSKOTA.CO.ID - Komisi Perlindungan Anak Daerah (KPAD) Kota Bekasi menegaskan, kasus penculikan, penyekapan, dan pemerkosaan remaja berusia 16 tahun di wilayah Bantargebang, termasuk tindakan sexual grooming.

"Sebenarnya itu masuk ke dalam kasus sexual grooming. Dimana dia kenalan di tempat folder Ciketing Udik, mungkin di situ ada manipulasi atau bujuk rayu. Sebenarnya anak tersebut mungkin belum bisa membedakan apakah itu orang jahat atau orang baik," kata Ketua KPAD Kota Bekasi, Novrian, Minggu, 16 November 2025.

Menurutnya, kondisi itu semakin mudah terjadi karena korban memiliki keterbatasan secara sosial dan kognitif. Minimnya bekal pengetahuan dari lingkungan terdekat juga bisa membuat korban lebih mudah diperdaya pelaku.

"Ketika dia tidak dapat informasi bagaimana pencegahan, dia akan mudah sekali dimanipulasi. Nah, di situlah pentingnya supporting system dari orang tua ya. Agar bisa menciptakan ruang-ruang diskusi terkait dunia digital maupun dunia luar," ujarnya.

Baca Juga: Remaja Putri yang Disekap 3 Hari di Bantargebang Bekasi Ditemukan dalam Kondisi Lemah

Novrian menjelaskan, setiap anak perlu dibekali pemahaman mengenai karakter orang asing agar tidak mudah percaya.

"Bagaimana karakter atau modelnya, cara mereka menghadapi orang-orang jahat itu seperti apa. Ini sangat penting ketika ketemu orang yang belum dikenal bagaimana harus bersikap,” ucapnya.

Ia mengungkapkan, penting bagi anak memahami cara menghadapi bujuk rayu dan mencegah manipulasi orang dewasa sejak dini.

"Kalo yang di kasus sexual grooming ini kami masih terus mendalami ya prosesnya. Kami juga akan libatkan psikolog," tutur dia.

Baca Juga: Remaja Putri di Bantargebang Diculik dan Disekap Tiga Hari, Satu Pelaku Ditangkap

Selain itu, KPAD bersama dinas terkait akan memberikan pendampingan intensif kepada korban dan keluarga yang masih dalam kondisi syok.

“Kami dari KPAD dengan dinas-dinas terkait juga ya akan terus mendampingi. Kami juga akan melihat hubungan anak sama Ibu seperti apa, latar belakang kenapa akhirnya anak ini bisa mudah dimanipulasi, itu juga jadi satu temuan buat kami sebenarnya,” ujar dia.

Ia mengatakan, pihaknya masih menunggu hasil berita acara pemeriksaan (BAP) untuk menyingkronkan sejumlah informasi yang belum saling terhubung.

"Saya mengapresiasi masyarakat hari ini, salah satunya adalah peran media sosial, sisi positif dari sosial media sehingga informasi cepat sekali tersebar. Dimana ada orang hilang, dan masyarakat akhirnya mendeteksi hasil temuan ini," kata dia.

Kasus itu terungkap setelah korban ditemukan dalam kondisi lemah di sebuah kontrakan, Kamis, 13 November 2025, dini hari WIB. Korban dilaporkan hilang sejak Senin, 11 November 2025.

Ketua RT Ciketing Udik, Wahyu menyampaikan, sejak laporan kehilangan disebar keluarga, warga bersama anak-anak muda sekitar turut membantu pencarian, bahkan melalui aplikasi pertemanan karena ada dugaan korban dijual di platform tersebut.

Baca Juga: Motif Penyekapan di Tangsel Terungkap, Ada Persoalan Pribadi Antarpelaku

“Anak-anak muda di sini mencoba mencari lewat aplikasi cari teman, dan akhirnya menemukan akun korban. Setelah video call, terlihat jelas itu memang korban,” ujar Wahyu, Jumat, 14 November 2025.

Menurut Wahyu, korban merupakan anak berkebutuhan khusus yang memiliki hambatan berkomunikasi. Ia diduga mengalami perlakuan tidak layak dan tekanan psikis selama berada di kontrakan tersebut.

Anggota Komisi II DPRD Kota Bekasi, Anton menyebutkan, korban sempat tidak pulang setelah bermain di kawasan Polder Cimuning dan kemudian dibawa seseorang ke sebuah kontrakan selama tiga hari.

“Korban ini tidak pulang lebih dari 24 jam. Ternyata anak ini dibawa oleh seseorang dan disekap di rumah kontrakan selama 3 hari. Ada persetubuhan ya oleh si penyekap ini. Inisialnya JN,” tuturnya.

Baca Juga: Atribut Polisi Ditemukan di Lokasi Penyekapan Tangsel, Diduga untuk Tipu Korban

Saat ditemukan, kondisi korban disebut sangat memprihatinkan, sehingga langsung dibawa ke RSUD Kota Bekasi.

“Kami dan keluarga melakukan pendampingan. Korban sedang menjalani pemeriksaan medis dan pendalaman terkait dugaan kekerasan terhadap anak. Kami harap pelaku dihukum seberat-beratnya,” tegas Anton.

Sementara itu, pelaku JN telah ditahan di Polres Metro Bekasi Kota untuk pemeriksaan lebih lanjut. (cr-3)


Berita Terkait


News Update