“Kami dari KPAD dengan dinas-dinas terkait juga ya akan terus mendampingi. Kami juga akan melihat hubungan anak sama Ibu seperti apa, latar belakang kenapa akhirnya anak ini bisa mudah dimanipulasi, itu juga jadi satu temuan buat kami sebenarnya,” ujar dia.
Ia mengatakan, pihaknya masih menunggu hasil berita acara pemeriksaan (BAP) untuk menyingkronkan sejumlah informasi yang belum saling terhubung.
"Saya mengapresiasi masyarakat hari ini, salah satunya adalah peran media sosial, sisi positif dari sosial media sehingga informasi cepat sekali tersebar. Dimana ada orang hilang, dan masyarakat akhirnya mendeteksi hasil temuan ini," kata dia.
Kasus itu terungkap setelah korban ditemukan dalam kondisi lemah di sebuah kontrakan, Kamis, 13 November 2025, dini hari WIB. Korban dilaporkan hilang sejak Senin, 11 November 2025.
Ketua RT Ciketing Udik, Wahyu menyampaikan, sejak laporan kehilangan disebar keluarga, warga bersama anak-anak muda sekitar turut membantu pencarian, bahkan melalui aplikasi pertemanan karena ada dugaan korban dijual di platform tersebut.
Baca Juga: Motif Penyekapan di Tangsel Terungkap, Ada Persoalan Pribadi Antarpelaku
“Anak-anak muda di sini mencoba mencari lewat aplikasi cari teman, dan akhirnya menemukan akun korban. Setelah video call, terlihat jelas itu memang korban,” ujar Wahyu, Jumat, 14 November 2025.
Menurut Wahyu, korban merupakan anak berkebutuhan khusus yang memiliki hambatan berkomunikasi. Ia diduga mengalami perlakuan tidak layak dan tekanan psikis selama berada di kontrakan tersebut.
Anggota Komisi II DPRD Kota Bekasi, Anton menyebutkan, korban sempat tidak pulang setelah bermain di kawasan Polder Cimuning dan kemudian dibawa seseorang ke sebuah kontrakan selama tiga hari.
“Korban ini tidak pulang lebih dari 24 jam. Ternyata anak ini dibawa oleh seseorang dan disekap di rumah kontrakan selama 3 hari. Ada persetubuhan ya oleh si penyekap ini. Inisialnya JN,” tuturnya.
Baca Juga: Atribut Polisi Ditemukan di Lokasi Penyekapan Tangsel, Diduga untuk Tipu Korban
Saat ditemukan, kondisi korban disebut sangat memprihatinkan, sehingga langsung dibawa ke RSUD Kota Bekasi.
