Redenominasi akan membuat Rupiah tampak lebih "perkasa" dan setara ketika dibandingkan dengan mata uang utama dunia seperti Dolar AS. Hal ini diharapkan dapat mendongkrak kepercayaan investor global.
- Membangun Psikologi Ekonomi yang Lebih Sehat
Secara psikologis, angka yang lebih kecil menciptakan persepsi harga yang lebih stabil.
Masyarakat akan memandang harga Rp25 untuk secangkir kopi sebagai nilai yang wajar, berbeda dengan kesan "mahal" yang mungkin diberikan oleh angka Rp25.000.
Persepsi ini dapat membangun kepercayaan dan kebanggaan nasional terhadap mata uang sendiri.
- Fondasi untuk Stabilitas Inflasi Jangka Panjang
Pada akhirnya, kombinasi dari kredibilitas dan persepsi positif akan menciptakan lingkungan ekonomi yang lebih stabil.
Ketika kepercayaan terhadap Rupiah menguat, gejolak harga dan praktik pembulatan yang tidak wajar dapat ditekan, sehingga membantu Bank Indonesia dalam menjaga laju inflasi tetap rendah dan terkendali.
Wacana redenominasi bukan hal baru, namun dengan dorongan dari Menkeu Purbaya sebagai salah satu prioritas, langkah penyederhanaan Rupiah ini mendapatkan momentum baru.
Masyarakat kini menanti realisasi dari rencana yang disebut-sebut dapat membawa dampak positif bagi perekonomian Indonesia di masa depan.
