Dalam era pembayaran digital, nominal yang lebih pendek akan mempercepat proses transaksi elektronik dan mengurangi potensi kesalahan input angka.
Efisiensi dalam Sistem Keuangan Nasional
Sektor publik dan swasta dapat bekerja lebih efektif, mulai dari sistem perbankan, pelaporan pajak, hingga transaksi ekspor-impor.
Dengan sederet manfaat tersebut, redenominasi bukan hanya langkah kosmetik, tetapi juga bagian dari reformasi ekonomi struktural menuju Indonesia Emas 2045.
Rencana Legislasi dan Target Pemerintah
Dalam PMK 70/2025, disebutkan bahwa penyusunan RUU Redenominasi Rupiah akan dipimpin oleh Direktorat Jenderal Perbendaharaan (DJPb). Targetnya, regulasi ini rampung pada tahun 2027, bersamaan dengan peningkatan kesiapan sistem keuangan nasional.
Namun, para pengamat ekonomi mengingatkan agar pelaksanaannya tidak terburu-buru. Kondisi makroekonomi, tingkat inflasi, dan kesiapan masyarakat harus stabil sebelum redenominasi dijalankan.
Tantangan yang Harus Diantisipasi
Walau terlihat sederhana, penerapan redenominasi bukan tanpa tantangan besar.
Beberapa faktor penting yang perlu diperhatikan antara lain:
- Kesiapan Infrastruktur Sistem Keuangan
- Perubahan nominal uang akan berdampak pada sistem perbankan, mesin ATM, aplikasi keuangan, hingga pencetakan uang baru.
- Sosialisasi ke Masyarakat
- Pemerintah dan Bank Indonesia harus melakukan edukasi masif agar masyarakat paham bahwa redenominasi bukan pemotongan nilai uang.
- Stabilitas Ekonomi dan Psikologis
- Ketidaktahuan publik bisa menimbulkan “inflasi psikologis” — yaitu ketakutan harga naik karena salah persepsi.
- Tahapan Implementasi yang Bertahap
Sebagian negara menerapkan masa transisi dua sistem (lama dan baru) selama beberapa tahun untuk memastikan adaptasi berjalan mulus.
Bank Indonesia pun menyatakan, redenominasi baru bisa diterapkan jika stabilitas ekonomi dan sosial benar-benar terjaga.
Dampak Redenominasi bagi Masyarakat
Jika redenominasi diterapkan, masyarakat akan merasakan beberapa perubahan praktis:
- Pecahan uang menjadi lebih sederhana dan mudah dibaca.
- Transaksi digital lebih cepat dan ringkas.
- Pembukuan usaha menjadi lebih efisien.
- Tidak ada perubahan terhadap daya beli masyarakat — hanya tampilan nominal yang berubah.
Namun, masyarakat perlu menyesuaikan kebiasaan, terutama dalam penulisan harga barang, laporan keuangan, hingga transaksi sehari-hari. Redenominasi rupiah adalah langkah besar menuju sistem ekonomi yang lebih efisien dan terpercaya.
