Sultan Bachtiar Najamudin Usulkan 9 November sebagai Hari Demokrasi

Minggu 09 Nov 2025, 17:57 WIB
Ketua DPD RI, Sultan Bachtiar Najamudin (ketiga dari kiri), melepas ribuan peserta jalan santai. Usai melepas, Sultan ikut berjalan santai lalu diikuti dengan kegiatan menanam pohon. (Sumber: POSKOTA | Foto: Heri Effendi)

Ketua DPD RI, Sultan Bachtiar Najamudin (ketiga dari kiri), melepas ribuan peserta jalan santai. Usai melepas, Sultan ikut berjalan santai lalu diikuti dengan kegiatan menanam pohon. (Sumber: POSKOTA | Foto: Heri Effendi)

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Ketua Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI, Sultan Bachtiar Najamudin, mengusulkan tanggal 9 November ditetapkan sebagai Hari Demokrasi. Pernyataan tersebut disampaikan Sultan saat memberikan sambutan di hadapan ribuan peserta jalan sehat yang digelar oleh DPD RI.

Gelaran yang menjadi puncak peringatan hari jadi DPD RI ke-21 tersebut mengusung tema Green Democracy. Acara tersebut dihelat di Plaza Timur Gelora Bung Karno, Gelora, Tanah Abang, Minggu, 9 November 2025.

"Ini merupakan puncak acara peringatan hari jadi DPD RI ke-21 tahun. Sebelumnya ada DPD RI Award dan juga ada Duta DPD RI. Kita berolahraga untuk menjaga kesehatan kita. Kita mengusung tema green Democracy agar iklim demokrasi tetap hijau, sejuk dan sehat," kata Sultan.

Sultan menuturkan agar helatan yang digelar tersebut ditetapkan menjadi hari demokrasi. Dijelaskan Sultan alasannya mengusung karena agar ada tanggal bersejarah dalam demokrasi Indonesia.

Baca Juga: Grand Final Duta DPD RI 2025, Sultan Najamudin: Mereka Jadi Ambassador

"Sesuai tema fun walk hari ini, Green Democracy saya mengusung agar tanggal 9 November menjadi hari Demokrasi. Tepat sebelum peringatan hari Pahlawan yang jatuh pada 10 November," kata Sultan disela acara.

Ditegaskan Sultan mengenai tema yang diusungnya dalam gelaran jalan santai menjadi simbol demokrasi yang sejuk. Sebab, lanjut Sultan, gelaran ini diikuti oleh berbagai kalangan dengan macam-macam profesinya.

"Setuju tidak jika kita usung tanggal 9 November menjadi hari demokrasi Indonesia?," tanya Sultan kepada ribuan peserta jalan sehat dengan jawaban setuju.

Selain gelaran jalan santai, Sultan beserta puluhan Senator lainnya ikut menanam pohon. Penanaman dijadikan sebagai simbol kesejukan dalam iklim demokrasi di tanah air.

"Green Demokrasi itu tidak hanya memikirkan manusia tapi juga bumi dan alam serta isinya. Tadi juga kita menanam pohon yang menjadi simbol kesejukan. Sejuk untuk alam demokrasi hingga lingkungan," ujar Sultan.

Baca Juga: Ketua DPD RI Sultan Minta Menkeu dan Kepala Daerah Tak Berpolemik tentang TKD Terendap

Menurut Sultan dengan sejuknya demokrasi dapat mengundang investor datang ke Indonesia. Sehingga, Sultan menambahkan iklim demokrasi yang sejuk berdampak baik pada iklim investasi.

"Demokrasi yang sejuk dan damai bisa dapat mengundang investor ke Indonesia. Karena berdampak baik pada iklim investasi. Sehingga membuat investor dapat beramai-ramai untuk berinvestasi di tanah air," jelasnya. (heri effendi)


Berita Terkait


News Update