Masih Berduka, Keluarga Korban Kerangka di Kwitang Belum Putuskan Langkah Hukum

Jumat 07 Nov 2025, 19:04 WIB
Massa aksi masih bertahan menghadapi petugas keamanan saat demo di Mako Brimob Polda Metro Jaya, Kwitang, Jakarta Pusat, Jumat, 29 Agutus 2025. (Sumber: Poskota/Bilal Nugraha Ginanjar)

Massa aksi masih bertahan menghadapi petugas keamanan saat demo di Mako Brimob Polda Metro Jaya, Kwitang, Jakarta Pusat, Jumat, 29 Agutus 2025. (Sumber: Poskota/Bilal Nugraha Ginanjar)

KRAMAT JATI, POSKOTA.CO.ID - Keluarga dua korban yang kerangkanya ditemukan di lantai dua Gedung ACC, Kwitang, Jakarta Pusat, belum memutuskan langkah hukum selanjutnya.

Kakak sepupu Reno Syahputra Dewo, Dani Aji Nagara menyampaikan, keluarga saat ini masih fokus menghadapi masa duka. Pihak keluarga berterima kasih atas kerja keras kepolisian menemukan kejelasan tentang keberadaan korban.

"Kami berduka, tapi yang penting sudah ada kejelasan statusnya. Untuk tindak lanjut, kami masih mau berdiskusi dengan keluarga dulu. Saat ini masih syok,” kata Dani di Jakarta, Jumat, 7 November 2025.

Selain itu, pihak keluarga juga belum menentukan lokasi pemakaman Reno, karena sebagian keluarga berdomisili di Surabaya.

Baca Juga: Komunitas Literasi Soroti Toko Buku Kwitang Sepi, Dorong Pemerintah Buat Program

Namun, Dani menyebutkan, kepastian nasib korban setelah hilang berbulan-bulan penting untuk diketahui walau sudah tidak bernyawa.

"Kami masih mau membicarakan apakah dimakamkan di Jakarta atau di Surabaya. Jadi belum tahu langkah selanjutnya bagaimana,” ucap dia.

Sementara itu, perwakilan keluarga korban Farhan, Adin menyampaikan perasaan serupa. Ia mengatakan, keluarganya menghadapi masa sulit dalam dua bulan terakhir.

“Dua bulan ini kami terombang-ambing, dan hasil akhirnya adalah ditemukannya kerangka yang tentu sangat menyakitkan. Tapi kami ingin melanjutkan hidup dengan baik, semoga ke depan yang terbaik untuk keluarga kami,” tuturnya dengan suara bergetar.

Baca Juga: Makin Sepi, Penjualan Buku di Kwitang Turun 50 Persen

Adin menambahkan, keluarga dibantu KontraS dan rutin melaporkan perkembangan pencarian korban kepada polisi. Selain itu, keluarga Farhan juga secara rutin menggelar pengajian untuk memanjatkan doa bagi keselamatan dua korban.


Berita Terkait


News Update