Partisipasi masyarakat sangat penting untuk pencegahan kematian ibu dan bayi karena meningkatkan kesadaran kesehatan dan cakupan pelayanan kesehatan, memungkinkan deteksi dini komplikasi, serta memperkuat kepercayaan dan mengatasi misinformasi.
Melalui kegiatan seperti Posyandu, masyarakat berperan aktif dalam menyukseskan program kesehatan, mulai dari penyuluhan gizi hingga pemantauan kehamilan.
Manfaat Partisipasi Masyarakat
- Meningkatkan kesadaran dan pengetahuan: Masyarakat yang aktif menjadi lebih sadar akan pentingnya perawatan kesehatan ibu dan anak, termasuk gizi seimbang, praktik sanitasi, dan tanda bahaya kehamilan.
- Memperluas cakupan layanan kesehatan: Keterlibatan aktif di tingkat komunitas, seperti melalui Posyandu, membantu memastikan layanan kesehatan menjangkau lebih banyak orang, termasuk mereka yang tinggal di daerah terpencil.
- Memungkinkan deteksi dini komplikasi: Partisipasi masyarakat dalam program-program seperti kelas ibu hamil atau pemantauan oleh kader Posyandu dapat membantu mengidentifikasi risiko dan komplikasi sedini mungkin.
- Membangun kepercayaan pada sistem kesehatan: Keterlibatan masyarakat dapat membantu membangun kepercayaan untuk memastikan masyarakat mengikuti anjuran kesehatan dan layanan yang tersedia.
- Mengatasi misinformasi dan stigma: Partisipasi aktif dapat menjadi cara efektif untuk mengatasi disinformasi dan stigma seputar isu kesehatan ibu dan anak.
- Meningkatkan kualitas layanan kesehatan: Dengan adanya pengawasan dan dukungan masyarakat, penyedia layanan kesehatan terdorong memberikan pelayanan yang lebih berkualitas dan inklusif.
Upaya Pencegahan Kematian Ibu dan Bayi
Untuk mencegah terjadinya kematian ibu dan bayi perlu dilakukan beberapa upaya pencegahan mulai dari pemeriksaan kehamilan rutin, pemenuhan nutrisi, hingga perawatan bayi yang tepat.
Baca Juga: Pemkab dan Pemkot Bogor Bahas Enam Isu Strategis Pembangunan Daerah
Selain itu, penting juga untuk mengatur jarak kelahiran, melakukan keluarga berencana, dan memastikan persalinan dibantu oleh tenaga kesehatan profesional.
Hal-hal yang perlu dilakukan antara lain:
- Periksa kehamilan secara teratur: Lakukan pemeriksaan minimal empat kali sesuai jadwal, atau lebih sering jika ada risiko.
- Perhatikan asupan nutrisi: Konsumsi makanan bergizi dan suplemen vitamin (MMS) untuk mencegah masalah seperti Kurang Energi Kronis (KEK) dan anemia.
- Keluarga berencana: Tunda usia pernikahan dini dan atur jarak kehamilan minimal dua tahun untuk mengurangi risiko.
- Libatkan keluarga: Dukung istri selama kehamilan dan persalinan, dan pastikan persalinan dilakukan di fasilitas kesehatan dengan tenaga terampil.
- Deteksi dini komplikasi: Segera cari pertolongan ke tenaga kesehatan bila ada komplikasi.
Ajak Masyarakat Berperan Aktif
Pemerintah Kota Bogor mengajak seluruh masyarakat untuk berperan aktif dalam menjaga kesehatan ibu dan bayi. Upaya menurunkan angka kematian ibu dan bayi tidak dapat hanya dilakukan oleh tenaga kesehatan, tetapi juga membutuhkan dukungan keluarga dan lingkungan sekitar.
Kepada seluruh warga Kota Bogor, khususnya ibu hamil, keluarga, dan masyarakat, diimbau untuk lebih waspada terhadap tanda bahaya kehamilan dan kondisi bayi baru lahir, serta segera memeriksakan diri ke fasilitas kesehatan terdekat bila ada keluhan.
Keluarga diharapkan dapat menjadi pendamping utama bagi ibu hamil, memastikan asupan gizi yang baik, mendukung istirahat cukup, serta memfasilitasi akses ke layanan kesehatan bila diperlukan.
Baca Juga: Pemkot Bogor Fasilitasi Seniman Jalanan Tampil di Kafe, Begini Respons Pengamen
Sementara itu, masyarakat di lingkungan sekitar diharapkan aktif membantu pemantauan ibu hamil dan balita, serta ikut menyebarkan informasi kesehatan yang benar.
Dinas Kesehatan juga mengingatkan pentingnya peran kader, bidan, dan tokoh masyarakat dalam mengedukasi dan menggerakkan warga untuk ikut berpartisipasi dalam program-program kesehatan ibu dan anak, termasuk kelas ibu hamil, kelas balita, serta kegiatan posyandu.


 
  
 .jpg) 
  
  
  
  
  
  
  
  
  
  
  
  
  
  
  
  
  
  
  
  
  
  
  
 