BOGOR TENGAH, POSKOTA.CO.ID - Program Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor untuk memfasilitasi pengamen tampil di ruang-ruang publik seperti kafe, mendapat sambutan positif dari kalangan pengamen.
Edo, 38 tahun, yang sudah puluhan tahun mengamen di jalanan Kota Bogor menilai kebijakan ini bisa jadi solusi jangka panjang agar pengamen tidak lagi turun ke jalan.
“Bagus sebenarnya, biar nggak ada lagi pengamen di angkot atau di lampu merah yang meresahkan. Banyak dari mereka yang turun ke jalan sebenernya karena terpaksa,” ucap Edo saat ditemui di lampu merah Jalan Manunggal, Kota Bogor, Selasa, 29 Juli 2025.
Edo juga mengungkapkan, pendapatan dari mengamen kini makin sulit sejak razia semakin sering dilakukan, sementara kebutuhan keluarga terus berjalan.
Penghasilan yang didapat pun sebagian besar dikirim untuk kehidupan anak-anaknya yang tinggal bersama keluarga di Serang dan Subang. Edo berharap program Pemkot terus berkembang baik agar semakin banyak pengamen memiliki ruang untuk bermusik yang lebih tertata.
Baca Juga: Bakal Dilarang, Pengamen Ondel-Ondel: Kita Mau Makan Apa?
“Kalau ada konser atau tempat khusus buat pengamen agar lebih tertata, tentu saya sangat mau ikut, semoga saya dan semua pengamen di Kota Bogor bisa terdata juga," katanya.
Sementara itu, Wakil Wali Kota Bogor, Jenal Mutaqin menjelaskan, Pemkot telah mendata sekitar 400 pengamen dan memfasilitasi 200 di antaranya untuk tampil di ruang publik seperti Alun-Alun, Lapangan Heulang, Taman Ekspresi, serta beberapa kafe.
“Kami ingin mereka bermusik dengan layak, bukan dengan cara yang menakutkan. Program ini bagian dari komitmen Pemkot mewujudkan Kota Bogor bersih dan bebas premanisme,” ucap Jenal dalam keterangannya.
Pengamen yang masih berkeliaran di jalanan Kota Bogor pun akan terus didata dan dibina agar tetap bisa mencari penghasilan tanpa menimbulkan keresahan di lingkungan masyarakat. (CR-5)