NASA Ungkap Fakta Mengejutkan soal Komet 3I/Atlas yang Dituduh Berasal dari Alien

Jumat 31 Okt 2025, 13:29 WIB
komet 3I/ATLAS yang melintas di dekat tata surya. Fenomena langka ini menjadi salah satu momen penting bagi dunia astronomi pada tahun 2025. (Sumber: Dok/NASA)

komet 3I/ATLAS yang melintas di dekat tata surya. Fenomena langka ini menjadi salah satu momen penting bagi dunia astronomi pada tahun 2025. (Sumber: Dok/NASA)

POSKOTA.CO.ID - Komet 3I/ATLAS menjadi sorotan dunia astronomi tahun 2025 karena merupakan salah satu dari sedikit komet antarbintang yang pernah melintasi tata surya kita.

Fenomena langka ini sempat dikaitkan dengan keberadaan makhluk luar angkasa, namun penelitian ilmiah membuktikan bahwa komet ini adalah benda langit alami.

Sekilas Tentang Komet 3I/ATLAS

Bayangkan ada sebuah “tamu kosmik” yang datang dari luar lingkungan bintang kita, lalu sekilas melintas di sekitar Matahari, dan pergi lagi menuju ruang antarbintang yang tak berujung. Nah, itulah kira-kira gambaran dari Komet 3I/ATLAS komet antar bintang atau interstellar comet yang kini tengah melintasi tata surya kita.

Baca Juga: Skor Kamera Vivo X300 Pro Pecah Rekor Dunia: Zoom Lebih Tajam dari Samsung dan Huawei

Komet ini ditemukan pada tahun 2025 oleh tim astronom menggunakan sistem Asteroid Terrestrial-impact Last Alert System (ATLAS) di Hawaii. Ini menjadikannya komet antar bintang ketiga yang pernah terdeteksi oleh manusia, setelah 1I/ʻOumuamua (2017) dan 2I/Borisov (2019).

Menariknya, setiap kali ada penemuan komet antar bintang, selalu muncul spekulasi liar. Ada yang mengira benda ini “kapal alien” atau “probe luar angkasa” yang sengaja dikirim oleh peradaban lain. Tapi, apakah benar begitu?

Asal Usul: Dari Sistem Bintang yang Jauh

Komet antar bintang seperti 3I/ATLAS terbentuk dari sisa material planetesimal di sistem bintang lain — bisa jadi puluhan, ratusan, bahkan ribuan tahun cahaya dari Bumi.

Mereka “terlempar” keluar dari sistem asalnya karena gangguan gravitasi bintang lain. Setelah itu, mereka mengembara bebas di ruang antarbintang hingga akhirnya melintasi sistem tata surya kita.

Fenomena ini sangat langka. Bayangkan saja, selama miliaran tahun umur tata surya, baru tiga kali manusia berhasil mendeteksi objek yang datang dari luar sistem kita. Itu artinya, setiap kali fenomena ini terjadi, astronom di seluruh dunia langsung siaga penuh untuk mempelajari karakteristiknya.

Jalur Orbit dan Titik Terdekat ke Matahari

Berdasarkan perhitungan orbitnya, Komet 3I/ATLAS diperkirakan mencapai titik terdekat atau perihelion pada 29–30 Oktober 2025. Saat itu, jaraknya sekitar 1,4 satuan astronomi (AU) atau kira-kira 210 juta kilometer dari Matahari. Posisi ini sedikit lebih dekat dibanding orbit Mars, tapi tetap lebih jauh dari orbit Bumi.

Sayangnya, karena komet ini berada di sisi Matahari dari perspektif Bumi, pengamat amatir mungkin kesulitan melihatnya secara langsung pada saat perihelion.


Berita Terkait


News Update