JAKARTA, POSKOTA.CO.ID – Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung meminta agar renovasi Pasar Kramat Jati yang terbakar dilengkapi dengan sistem penguatan pencegahan kebakaran.
"Jadi kalau lihat peristiwa yang seperti ini, pasti karena korsleting. Jadi yang seperti itulah yang ke depannya harus dilakukan pencegahan oleh Pasar Jaya. Memang tentunya kita semua tidak mengharapkan peristiwa ini terjadi, tetapi preventif akan lebih menjadi baik," kata Pramono, Selasa, 16 Desember 2025.
"Sehingga dengan demikian, saya minta dalam renovasi yang akan dilakukan, untuk yang bersifat apa, korsleting ini juga bisa dicegah lebih baik," sambungnya.
Pramono menyampaikan penambahan komponen seperti hidran sebagai bentuk antisipasi.
Baca Juga: Pemprov DKI Siapkan Tempat Sementara untuk Pedagang Korban Kebakaran Pasar Induk Kramat Jati
"Kalau untuk hidran, saya dibisikin oleh Pak Dirut akan ditambah. Karena memang perlu penambahan di tempat ini untuk hidran," jelas dia.
Pemprov DKI juga menyiapkan lokasi sementara bagi pedagang Pasar Kramat Jati agar tetap bisa berjualan menjelang Natal dan Tahun Baru.
"Agar para pedagang segera bisa berjualan, maka ditempatkan di tempat ini, yang kurang lebih hanya berjarak 100 meter dari tempat ini (lokasi kebakaran)," kata Pramono.
"Diperkirakan paling lama 5 hari sudah selesai, sehingga para pedagang tetap bisa berdagang dalam rangka menyambut Natal dan Tahun Baru," tambahnya.
Baca Juga: 350 Kios Terbakar di Pasar Induk Kramat Jati, Pramono Pastikan Kerugian Pedagang Ditanggung Asuransi
Pramono menargetkan renovasi kios selesai lima hari. "Maka kenapa kemudian penanganannya saya minta untuk cepat, 5 hari harus selesai, supaya tidak mengganggu suplai atau pengadaan dalam rangka menyambut Natal dan Tahun Baru. Dan saya yakin, seperti yang disampaikan oleh Pak Dirut Pasar Jaya, bahwa itu akan bisa tertangani," jelas dia.
