Namun, observatorium dan teleskop luar angkasa seperti Hubble atau James Webb Space Telescope (JWST) tetap bisa memantau pergerakannya.
Fakta-Fakta Unik 3I/ATLAS
Mari kita bahas satu per satu beberapa hal menarik yang membuat komet ini begitu spesial di mata ilmuwan.
1. Objek Antar Bintang Sejati
Komet 3I/ATLAS memiliki orbit hiperbolik, artinya lintasannya terbuka seperti huruf “V” besar. Objek dengan orbit seperti ini tidak akan pernah kembali ke tata surya sekali lewat, lalu menghilang selamanya ke ruang antarbintang.
2. Fenomena Anti-Tail
Melalui pengamatan Teleskop Hubble, astronom menemukan sesuatu yang unik: komet ini memiliki fenomena “anti-tail”. Biasanya ekor komet menjauh dari Matahari, tapi 3I/ATLAS justru menunjukkan bagian coma (gas di sekeliling inti) yang tampak melebar ke arah Matahari.
Fenomena ini terjadi karena sublimasi es yang tidak merata di permukaannya — menunjukkan bahwa proses fisik komet ini alami, bukan buatan.
3. Bukti Bahwa Ini Bukan Kapal Alien
Ketika 1I/ʻOumuamua ditemukan pada 2017, banyak orang menduga itu adalah pesawat luar angkasa. Dugaan serupa sempat muncul juga untuk 3I/ATLAS. Namun, ilmuwan Michael Kuppers menegaskan bahwa komet ini menunjukkan aktivitas sublimasi air dan karbon dioksida, tanda bahwa ia benar-benar benda langit alami.
“Tampak seperti komet dan berperilaku seperti komet, tidak ada alasan menganggapnya sesuatu yang lain,” ujar Kuppers dalam wawancaranya dengan The Guardian.
4. Tidak Berbahaya bagi Bumi
Kabar baiknya, lintasan 3I/ATLAS tidak mengarah ke Bumi. Kecepatannya yang luar biasa — ratusan ribu kilometer per jam — membuatnya tidak mungkin tertangkap oleh gravitasi Matahari ataupun planet. Jadi, bisa dipastikan komet ini tidak berpotensi menabrak Bumi atau planet lain.
Mengapa Komet Antar Bintang Penting untuk Diteliti?
Bagi ilmuwan, setiap komet antar bintang adalah “kapsul waktu” yang membawa informasi dari sistem bintang lain. Material pembentuknya bisa memberi petunjuk tentang bagaimana planet dan bintang terbentuk di galaksi lain.
Selain itu, dengan mempelajari kandungan gas, debu, dan esnya, astronom bisa membandingkan apakah unsur kimia penyusun tata surya kita mirip dengan sistem lain. Hal ini bisa menjawab pertanyaan besar: Apakah kehidupan bisa muncul di tempat lain di galaksi ini?
Baca Juga: Daftar Apk Penghasil Saldo DANA Gratis Hasilkan Cuan Rp100.000 Langsung Cair ke Dompet Elektronik
Melihatnya dari Bumi: Apakah Bisa?
Untuk pengamat biasa, peluang melihat 3I/ATLAS dengan mata telanjang sangat kecil karena posisinya yang tidak ideal. Namun, teleskop amatir berdiameter besar mungkin masih bisa menangkap cahaya samar komet ini sebelum atau sesudah perihelion tergantung kondisi cuaca dan cahaya langit.
Jika kamu hobi astrofotografi, waktu terbaik untuk mencoba mengamatinya adalah akhir Oktober hingga pertengahan November 2025, terutama di wilayah dengan langit sangat gelap dan bebas polusi cahaya.


 
  
  
  
  
  
  
  
  
  
  
  
  
  
  
  
  
  
  
  
  
  
  
  
  
  
 