“Jika pemilu digelar seminggu, ada peluang dari calon untuk memantau perolehan suara setiap harinya.Boleh jadi berupaya menaikkan perolehan suara di hari- hari berikutnya,” kata Yudi.
Baca Juga: Obrolan Warteg: Ojol Akan Punya Perpres
“Pendapat ini bisa menjadi bahan pertimbangan, tetapi bukankah tiga hari jelang pemilu hingga hari pencoblosan tak boleh kampanye?,” urai Heri.
“Ketentuanya begitu, tetapi dapatkah menjamin nego tersembunyi tiada lagi, terlebih dengan pemilu yang cukup panjang,” kata Yudi.
“Ini menjadi kajian para ahli, dampak positif dan negatifnya dengan memperpanjang hari pemilu. Meski di negara lain, ada yang masa pemilu sampai satu atau dua bulan lamanya,” kata mas Bro..
“Setju perlu kajian yang mendalam, termasuk wacana pencoblosan via e-voting terkait jaminan kerahasiaan suara pemilih,” kata Yudi.
“Yang jelas, kalau aku sih setuju pemilu tak harus digelar hari Rabu,” kata Yudi.
“Memangnya kenapa?,” tanya Heri.
“Nggak kenapa – kenapa, cuma gantian saja harinya, kalau sebelumnya Rabu, berikutnya Kamis, Sabtu atau Minggu,” ujar Yudi. (Joko Lestari).
