Update! Harga Ayam 23 Oktober 2025 Sentuh Rp45.000 per Kg, Ini Penyebab Kenaikannya

Kamis 23 Okt 2025, 08:02 WIB
Harga daging ayam Oktober 2025 (Sumber: Pinterest)

Harga daging ayam Oktober 2025 (Sumber: Pinterest)

Kenaikan harga daging ayam membawa efek domino terhadap ekonomi rumah tangga dan pelaku usaha mikro. Pedagang di pasar tradisional mengaku volume penjualan menurun sejak dua hari terakhir karena konsumen menunda pembelian atau beralih ke sumber protein alternatif seperti tahu, tempe, atau ikan.

Salah satu pedagang di Pasar Johar, Semarang, mengungkapkan bahwa penjualan harian turun hingga 30 persen. “Biasanya bisa menjual 60 kilogram sehari, sekarang paling laku 40 kilogram. Banyak pembeli menawar atau beli setengah kilo saja,” ujarnya.

Beberapa pedagang juga memilih mengurangi stok harian untuk menghindari risiko kerugian apabila harga tiba-tiba turun. Di sisi lain, peternak justru baru mulai menikmati keuntungan setelah harga ayam hidup naik, mengingat sebelumnya harga sempat tertekan di bawah biaya produksi selama pertengahan 2025.

Dampak lain juga terasa di sektor kuliner. Beberapa pelaku usaha makanan cepat saji dan warung makan mulai melakukan penyesuaian harga menu guna menutupi kenaikan biaya bahan baku, meski mereka berusaha menjaga agar harga tetap terjangkau.

Respons Pemerintah dan Langkah Stabilisasi

Menanggapi fluktuasi harga tersebut, Badan Pangan Nasional (Bapanas) mengimbau masyarakat untuk tetap tenang dan tidak melakukan aksi borong. Pemerintah juga menjamin bahwa stok ayam beku nasional masih mencukupi untuk kebutuhan jangka pendek.

Dalam keterangan resminya, Bapanas menyebutkan bahwa intervensi pasar akan dilakukan melalui penyaluran ayam beku dari cadangan pangan nasional. Upaya ini diharapkan dapat menjaga stabilitas harga di tingkat konsumen tanpa merugikan peternak.

Selain itu, Kementerian Perdagangan bekerja sama dengan pemerintah daerah dan asosiasi peternak untuk memperkuat rantai distribusi antarwilayah. Tujuannya adalah mempercepat aliran pasokan dari daerah surplus ke daerah yang mengalami kekurangan stok.

Langkah jangka panjang yang sedang dikaji mencakup subsidi logistik untuk produk pangan strategis, optimalisasi data harga harian berbasis digital, serta insentif bagi peternak kecil yang terdampak kenaikan harga pakan.

Baca Juga: Dedi Mulyadi Lakukan Sidak ke Pabrik Aqua, Terkejut Saat Tahu Sumbernya dari Sumur Bor

Proyeksi Harga Daging Ayam hingga Awal November 2025

Sejumlah analis pangan memperkirakan bahwa harga daging ayam akan tetap berfluktuasi hingga awal November 2025. Apabila pasokan mulai membaik dan permintaan menurun setelah akhir bulan, harga kemungkinan kembali stabil di kisaran Rp38.000 hingga Rp40.000 per kilogram.

Namun, jika cuaca buruk dan kendala logistik berlanjut, harga bisa bertahan tinggi hingga minggu pertama November. Pemerintah diharapkan terus memantau situasi pasar secara real time serta memastikan distribusi tetap lancar di seluruh provinsi.

Secara historis, pola kenaikan harga ayam seperti ini kerap terjadi menjelang akhir tahun dan menjelang masa liburan panjang. Karena itu, koordinasi antarinstansi menjadi kunci untuk menjaga keseimbangan antara kepentingan peternak, pedagang, dan konsumen.


Berita Terkait


News Update