Tema tersebut mencerminkan transformasi peran santri dari penjaga tradisi menjadi agen perubahan global.
Menurut Direktur Jenderal Pendidikan Islam, Amien Suyitno, tema tersebut menggambarkan optimisme terhadap kemampuan santri dalam membawa nilai Islam yang moderat dan berperadaban di kancah dunia.
Santri diharapkan tidak hanya menjaga nilai-nilai lama, tetapi juga mendorong inovasi dan kolaborasi untuk kemajuan bangsa.
Santri sebagai Pilar Kebangsaan
Upacara Hari Santri bukan sekadar seremonial, melainkan momentum refleksi nasional.
Pembacaan teks ikrar menjadi simbol bahwa santri terus berkomitmen menjaga harmoni, kedamaian, serta keutuhan NKRI.
Peran santri kini tidak hanya terbatas di pesantren, tetapi juga di bidang sosial, ekonomi, teknologi, hingga diplomasi budaya.
Dengan semangat "Hubbul Wathan Minal Iman" (Cinta Tanah Air Sebagian dari Iman), para santri diharapkan menjadi garda terdepan dalam menciptakan masyarakat berperadaban dan sejahtera.