Telkom Ajak Wartawan Eksplorasi Penggunaan AI

Selasa 07 Okt 2025, 16:06 WIB
Komisaris Telkom, Rizal Mallarangeng pada acara pelatihan jurnalistik dengan para awak media di Semarang, Kamis, 2 Oktober 2025. (Sumber: Dok. Telkom)

Komisaris Telkom, Rizal Mallarangeng pada acara pelatihan jurnalistik dengan para awak media di Semarang, Kamis, 2 Oktober 2025. (Sumber: Dok. Telkom)

SEMARANG, POSKOTA.CO.ID - PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (Telkom) mengajak wartawan mengeksplorasi penggunaan Artificial Intelligence (AI).

Untuk mewujudkan hal tersebut, Telkom menyelenggarakan pelatihan jurnalistik dengan para awak media dengan tema “Transformasi Telkom untuk Bangsa, Bersama Media Wujudkan Indonesia Terkoneksi”, Kamis, 2 Oktober 2025.

Baca Juga: Telkom Raih The Best State Owned Enterprise 2025 dalam Ajang Indonesia Economic Summit 2025

“Sebagai salah satu perusahaan BUMN terbesar, Telkom selalu berada di tengah perubahan teknologi dalam 50 tahun terakhir. Selama ini, Telkom selalu dapat mengadopsi Perubahan teknologi besar, khususnya ketika terjadi perubahan dalam teknologi telekomunikasi. Hal tersebut menjadi salah satu latar belakang pada hari ini kami memberikan materi terkait dengan AI. Materi ini merupakan materi yang cukup krusial untuk disampaikan kepada teman-teman jurnalis karena AI sendiri merupakan sebuah teknologi general purpose yang memperngaruhi semua aspek, termasuk jurnalisme itu sendiri," kata Komisaris Telkom, Rizal Mallarangeng dalam keterangannya.

Ahli Menteri Komunikasi dan Digital, Wicaksono memaparkan, dari masa ke masa media dan wartawan menghadapi berbagai tantangan, salah satu tantangan yang kerap kali dihadapi oleh jurnalis pada masa kini adalah transformas digital.

“Teknologi digital yang terus berkembang dengan pesat mengharuskan media untuk selalu beradaptasi tanpa meninggalkan elemen jurnalistik. Melalui penggunaan AI, media dapat melakukan transkrip dan menemukan angle berita yang paling menarik bagi pembaca. Pada akhirnya, di era teknologi, media harus dapat menjadi clearing house, yaitu perantara komunikasi yang menjernihkan bagi pembaca," ujarnya.

Sementara itu, Ahli Pers Dewan Pers Rustam Fachri Mandayun menekankan pentingnya batasan-batasan yang harus diterapkan jurnalis agar tetap bisa menjadi jurnalis yang profesional.

Baca Juga: Tenant Day Telkom: Kampanye ESG Dimulai dari Lingkungan Kantor

“Peraturan-peraturan dalam jurnalisme, termasuk dalam penggunaan AI, membantu memastikan jurnalis agar tetap menjaga kredibilitas dan etika di tengah kemajuan teknologi. Peraturan ini bertujuan untuk melindungi hak privasi dan memastikan media tetap menjadi sumber informasi yang dapat dipercaya," ucap dia.

Jurnalis Senior Imam Wahyudi menyampaikan, kegiatan jurnalisme merupakan suatu pencarian kebenaran dengan cara yang benar. Sebagai jurnalis sangat penting untuk disiplin dalam melakukan verifikasi dan aktif mencari fakta agar produk berita yang kita hasilkan mengantarkan orang untuk mendapatkan kebenaran dan mencerahkan bukan menyesatkan. Lewat berita yang dihasilkan, media dapat menjadi tempat diskusi dan menjadi tempat untuk menyampaikan hal penting secara menarik dan relevan.

Sejalan dengan pembicara sebelumnya, Editor Publisiana, M. Taufiqurohman turut menegaskan bahwa dalam memenuhi nilai berita, media haruslah lepas dari berbagai keberpihakkan dan hanya berpihak pada fakta yang berasal dari kejadian dan peristiwa.


Berita Terkait


News Update