Korban Tewas Runtuhnya Musala Al Khoziny Bertambah Jadi 61 Orang, 17 Teridentifikasi

Selasa 07 Okt 2025, 11:37 WIB
Tim gabungan masih terus melakukan pencarian dan evakuasi korban akibat runtuhnya bangunan Musala Pondok Pesantren Al Khoziny di Buduran, Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur, Senin, 6 Oktober 2025 malam WIB. (Sumber: BNPB)

Tim gabungan masih terus melakukan pencarian dan evakuasi korban akibat runtuhnya bangunan Musala Pondok Pesantren Al Khoziny di Buduran, Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur, Senin, 6 Oktober 2025 malam WIB. (Sumber: BNPB)

BUDURAN, POSKOTA.CO.ID - Tim gabungan masih terus melakukan pencarian dan evakuasi korban akibat runtuhnya bangunan Musala Pondok Pesantren Al Khoziny di Buduran, Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur.

Hingga Senin malam, 6 Oktober 2025 pukul 22.45 WIB, jumlah korban meninggal dunia bertambah menjadi 61 orang setelah tim menemukan 12 jenazah tambahan.

"Dari total korban meninggal dunia, sebanyak 17 jenazah telah berhasil diidentifikasi oleh tim Disaster Victim Identification (DVI). Seluruh jenazah yang telah teridentifikasi telah diserahkan kepada keluarga atau wali santri untuk dimakamkan," ujar Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Abdul Muhari, dalam keterangannya, Selasa, 7 Oktober 2025.

Baca Juga: Polisi Tembak Dua Spesialis Curanmor Lintas Provinsi di Jakarta Utara

Menurut Abdul Muhari, data terbaru dari Posko Penanganan Darurat yang dihimpun BNPB mencatat, total korban terdampak mencapai 167 jiwa. Dari jumlah tersebut, 165 orang dan tujuh potongan tubuh telah berhasil ditemukan. Secara rinci, terdapat 104 korban yang berhasil selamat.

Empat di antaranya telah menyelesaikan perawatan medis, 99 orang masih menjalani perawatan di berbagai rumah sakit, dan satu orang tidak memerlukan perawatan lanjutan. 

"Berdasarkan daftar absensi pondok pesantren, dua santri hingga kini masih dinyatakan hilang," ucap Abdul Muhari.

Selain korban jiwa, kata Abdul Muhari, tim SAR gabungan juga menemukan tujuh potongan bagian tubuh manusia yang saat ini telah dibawa ke Rumah Sakit Bhayangkara Surabaya untuk proses identifikasi lebih lanjut oleh tim DVI.

Sementara itu, proses pembersihan puing bangunan empat lantai yang ambruk tersebut terus berlangsung dengan menggunakan alat berat. 

"Fokus pencarian kini berada di sektor A1 dan A2, dengan menerapkan langkah-langkah hati-hati mengingat struktur reruntuhan terhubung dengan bangunan lama di sisi sebelahnya," kata Abdul Muhari.


Berita Terkait


News Update