Penolakannya semakin menuai perhatian publik karena sang wali murid menyinggung soal peruntukan MBG.
Ibu itu mengaku anaknya sempat bertanya apakah keluarganya dianggap tidak mampu hanya karena mengikuti program ini.
"Anak saya bertanya, 'Bunda, memang boleh kita makan MBG? Bukannya MBG untuk anak-anak tidak mampu?'," ucapnya.
Baca Juga: Pemkab Bogor Usulkan Pelepasan Lahan 75 Desa yang Masuk Kawasan Hutan
Atas alasan itu, ia memilih menggunakan katering pribadi agar anaknya tidak mengonsumsi makanan dari MBG.
Menurutnya program tersebut lebih tepat jika ditujukan bagi masyarakat kurang mampu.
Viralnya video ini memicu pro dan kontra di media sosial. Sebagian warganet menilai penolakan wali murid itu berlebihan dan menyalahartikan tujuan program.
"Makanan bergizi gratis itu bukan soal siapa mampu atau tidak, tapi tentang memastikan anak-anak sehat dan cerdas tanpa terkecuali," tulis akun @gilangramadhan.
Namun ada pula yang setuju dengan pendapat wali murid tersebut.
"Aneh memang kalau sekolah anak-anak orang kaya diberlakukan MBG," komentar akun @dn_svtr.
Selain kasus di Serang, program MBG juga sempat menjadi sorotan akibat sejumlah laporan keracunan makanan di beberapa daerah.
Kondisi ini membuat sejumlah pihak menekankan perlunya pengawasan dan tata kelola lebih baik agar tujuan mulia program tidak terciderai.