Sementara itu, operator swasta konsisten memposisikan produk mereka di segmen premium dengan harga yang lebih tinggi, didukung oleh klaim kualitas bahan bakar internasional yang lebih ramah mesin dan lingkungan.
Bagi konsumen, perbandingan harga menjadi kunci. Sebagai contoh, untuk RON 92, selisih harga antara Pertamax (Rp12.200) dan produk setara dari Shell atau BP (Rp12.890) mencapai Rp690 per liter.
Pilihan kini tidak hanya soal harga, tetapi juga pertimbangan terhadap kualitas bahan bakar dan keunggulan yang ditawarkan masing-masing merek.
Dengan kebijakan ini, pemerintah dan Pertamina berusaha menavigasi tekanan ekonomi global sambil tetap mempertahankan stabilitas harga di tingkat konsumen, khususnya untuk BBM subsidi yang paling banyak digunakan masyarakat.