Antrean Mengular di SPBU Shell Mangunjaya Bekasi, BBM Super Jadi Rebutan

Rabu 17 Sep 2025, 19:00 WIB
Sejumlah pengendara motor antre mengisi BBM jenis Shell Super di SPBU Shell Mangunjaya, Tambun Selatan, Kabupaten Bekasi, Rabu 17 September 2025. (Sumber: POSKOTA | Foto: Nurpini Aulia Rapika)

Sejumlah pengendara motor antre mengisi BBM jenis Shell Super di SPBU Shell Mangunjaya, Tambun Selatan, Kabupaten Bekasi, Rabu 17 September 2025. (Sumber: POSKOTA | Foto: Nurpini Aulia Rapika)

TAMBUN SELATAN, POSKOTA.CO.ID - Kelangkaan bahan bakar minyak (BBM) Shell di Kota dan Kabupaten Bekasi membuat sejumlah pengendara motor rela antre panjang di SPBU Shell, Jalan Raya Villa Bekasi Indah, Desa Mangunjaya, Kecamatan Tambun Selatan.

Pantauan Poskota, Rabu 17 September 2025, SPBU ini menjadi salah satu titik yang masih menjual BBM jenis Shell Super (RON 92) di tengah stok BBM lain yang kosong, seperti Shell V-Power hingga Shell V-Power Nitro+.

Shift Manager SPBU Shell Mangunjaya, Devi 40 tahun, mengatakan antrean kendaraan mulai mengular pada dua waktu tertentu.

“Dari jam pulang kerja rame banget sih antreannya. Pokoknya jam 5 itu udah mulai rame. Sama jam berangkat kerja tadi pagi,” kata Devi kepada Poskota.

Baca Juga: Viral Isu PHK Karyawan SPBU Shell Akibat Stok BBM Kosong, Warganet Duga Ada Monopoli

Menurut Devi, antrean bahkan kerap tumpah hingga ke jalan raya. Sekali antre bisa mencapai 20 motor, ditambah antrean mobil yang membuat situasi semakin padat.

Pengendara mayoritas mencari bensin Shell Super yang dijual Rp12.580 per liter. Jenis ini kini jadi incaran karena tidak semua SPBU Shell menyediakannya.

“Kami di sini memang andalan utamanya Super ya. Di seluruh Shell, Super lagi dicari. Di website Shell Indonesia juga dicantumkan kalau yang ada stok di Bekasi ya cuma Mangunjaya,” ungkap Devi.

Saat ini, SPBU Shell Mangunjaya hanya menjual Shell Super, sementara stok Shell V-Power (RON 95) seharga Rp13.500 per liter kosong.

Devi menduga kekosongan tersebut dipengaruhi oleh kebijakan baru pemerintah melalui Kementerian ESDM terkait mekanisme impor BBM.

Jika sebelumnya izin impor berlaku setahun, kini hanya berlaku enam bulan dengan evaluasi per tiga bulan.


Berita Terkait


News Update