LEBAK, POSKOTA.CO.ID - Sejumlah wali murid Sekolah Madrasah Ibtidaiyah (MI) Hayatul Jadidah di Desa Margamulya, Kecamatan Cileles, Kabupaten Lebak, mengeluh karena uang bantuan Program Indonesia Pintar (PIP) tidak diterima dengan utuh.
Pasalnya, dari besaran bantuan PIP senilai Rp450 ribu per siswa penerima manfaat, tapi hanya diterima sebesar Rp300 ribu dan diduga dipotong oleh pihak sekolah.
Salah seorang wali siswa MI yang enggan disebutkan namanya mengeluhkan masalah ini. Dia mengatakan, setiap bantuan PIP yang diterima anaknya tidak pernah utuh. Sekarang ini saja, kata dia, dari bantuan Rp450 ribu, hanya menerima Rp300 ribu yang diterima.
"Jadi, uang bantuan PIP itu tidak utuh diterima anak saya. Harusnya Rp450 ribu, tapi yang diterima hanya Rp300 ribu, yang Rp150 ribunya lagi oleh pihak sekolah," ungkapnya kepada wartawan, Selasa, 30 September 2025.
Dikatakannya, sudah tiga kali bantuan PIP turun, tapi entah kenapa selalu dipotong. Ia ingin seperti wali siswa di sekolah lain, bantuan PIP itu bisa ambil sendiri tanpa diakomodir oleh pihak sekolah.
"Seharusnya dapat Rp450 ribu. Kami selaku wali murid cuman menerima Rp300 ribu. Alesan yang tidak masuk akal entah pake apa siswa uang PIP itu," katanya.
Ia dan para wali murid lainnya yang mendapatkan program PIP berharap, agar uang bantuan PIP tersebut bisa diambil sendiri dan tidak dipotong.
Selain itu, harapannya juga agak pihak pemerintah Kabupaten Lebak, atau pihak terkait lainnya, melakukan evaluasi terhadap program PIP di sekolah tersebut.
"Kami harap Bupati Lebak turun langsung ke Sekolah MI untuk melakukan tindakan," pintanya.
Sekolah Bantah Potong PIP
Sementara, Kepala Sekolah MI Hayatul Jadidah, Otong, saat dikonfirmasi membantah adanya pemotongan dana PIP tersebut, karena dirinya yang membuat Berita Acara (BA) kepada wali murid.