TransJakarta bersama operator Damri langsung menanggung biaya perawatan korban dan kompensasi kerusakan.
"Dapat kami laporkan terkait kejadian ini, ini sudah selesai ditangani dan ini adalah bagian dari respon yang disampaikan oleh korban bahwa semuanya sudah kami selesaikan bersama operator," ungkapnya.
Insiden kedua, melibatkan bus TransJakarta SteadySafe 079 SAF pada Kamis, 18 September 2025, pukul 05.43 WIB, di perempatan dekat RS Tarakan, Jalan Balikpapan, Jakarta Pusat.
Welfizon menyampaikan, Pramudi berusia 27 tahun dengan pengalaman kerja 1 tahun 1 bulan, saat itu sedang melintas pada fase lampu hijau khusus TransJakarta.
Namun, karena fase lampu hijau belok kanan bus bersamaan dengan arus kendaraan lurus, bus bertabrakan dengan sebuah truk dari arah berlawanan.
"Dampak dari kejadian ini satu korban luka. Jadi bus TransJakarta yang dari arah timur berbelok ke kanan. Ini bus TransJakarta dan dari sisi berlawanan adalah truk. Jadi karena posisinya ini sama-sama hijau, terjadi tabrakan," ucap dia.
Baca Juga: Bus TransJakarta Alami Serangkaian Kecelakaan, DPRD Jakarta Dorong Evaluasi Menyeluruh
Welfizon memastikan, sopir truk saat itu, langsung dilakukan perawatan dan permasalahan sudah diselesaikan.
"Dan terkait dengan lampu merahnya, traffic light-nya, sudah ditindaklanjuti malamnya langsung ditindaklanjuti oleh Dinas Perhubungan. Dan saat ini fase hijaunya itu sudah ada jeda," katanya.
Kecelakaan ketiga terjadi pada Jumat, 19 September 2025 pukul 05.07 WIB. Bus SteadySafe 045 yang dikemudikan pramudi berusia 54 tahun menabrak sejumlah bangunan di kawasan Jalan Raya Stasiun Cakung - Jalan Damai.
Peristiwa bermula ketika bus hendak berputar balik. Dari sisi kiri, muncul sepeda motor yang masuk ke blind spot hingga terserempet.
"Kondisi ini terjadi, jadi di jalur ini harusnya jalurnya u-turn, jadi berputar balik. Kemudian, pada saat melakukan putar balik, dari sebelah kiri ada motor. Kemudian, motor masuk ke blind spot, ke srempet sama bus," ucap Welfizon.