Strategi Berlangganan Baterai VinFast, Mobil Listrik Lebih Gampang Dimiliki

Jumat 19 Sep 2025, 20:14 WIB
VinFast hadirkan skema langganan baterai untuk mobil listrik di Indonesia. (Sumber: Dok. VinFast Indonesia)

VinFast hadirkan skema langganan baterai untuk mobil listrik di Indonesia. (Sumber: Dok. VinFast Indonesia)

JAKARTA , POSKOTA.CO.ID - Pasar mobil listrik di Indonesia memang terus berkembang, tapi tak bisa dipungkiri masih ada ganjalan.

Harga beli yang tinggi dan kekhawatiran soal daya tahan baterai jadi dua alasan utama mengapa sebagian besar masyarakat masih ragu beralih ke kendaraan listrik.

VinFast Indonesia pun hadir memperkenalkan skema berlangganan baterai sebagai alternatif model kepemilikan. Skema ini memungkinkan pembeli memisahkan biaya baterai dari harga kendaraan, lalu membayar biaya langganan bulanan.

CEO VinFast Indonesia, Kariyanto Hardjosoemarto, menyebut langkah ini diambil sebagai respon langsung atas kondisi pasar dan keluhan konsumen.

Baca Juga: Bawa Truk dan Mobil Listrik, Foton Ekspansi ke Surabaya

“Banyak calon pembeli merasa berat di biaya awal dan khawatir soal umur baterai. Skema langganan ini kami siapkan sebagai solusi jangka panjang,” ujar dia dalam keterangan resminya, Jumat, 19 September 2025.

Harga Lebih Murah

Dengan memisahkan baterai dari harga mobil, biaya beli awal bisa ditekan cukup signifikan. Namun, konsumen tetap harus membayar langganan bulanan, yang nilainya ditentukan saat pembelian kendaraan.

Meski begitu, VinFast menyebutkan bahwa langganan ini bersifat tetap artinya tidak akan berubah untuk pelanggan lama, meskipun ke depannya terjadi penyesuaian harga.

Langkah ini memang membuka akses bagi lebih banyak orang untuk menjajal mobil listrik, tapi skema langganan seperti ini tetap butuh pemahaman matang dari konsumen. Pasalnya, beban biaya bulanan bisa jadi pertimbangan baru bagi mereka yang sebelumnya terbiasa dengan skema pembelian langsung tanpa komponen sewa.

Baca Juga: MAKA Motors Resmi Hadir di Bali, Buka Showroom Pertama Luar Pulau Jawa

VinFast menyebutkan skema ini bukan promosi sesaat. Mereka ingin menjadikannya sebagai strategi jangka panjang untuk membangun loyalitas pelanggan, terutama di pasar baru seperti Indonesia.

Salah sebuah keunggulan yang ditawarkan adalah garansi baterai seumur hidup, tanpa batasan jarak tempuh. Bila performa baterai menurun hingga di bawah 70 persen, maka akan diganti tanpa biaya tambahan. Di atas kertas, ini memang memberikan jaminan bagi pengguna.

Namun, dengan baterai tetap dimiliki oleh perusahaan, konsumen juga akan bergantung pada sistem monitoring dari VinFast, termasuk dalam urusan penggantian atau perawatan. Hal ini tentu perlu transparansi dan edukasi yang jelas agar tidak menimbulkan kebingungan di lapangan.

Sejak 1 Agustus 2025, VinFast memberikan dua opsi bagi konsumen di Indonesia. Mereka bisa membeli mobil listrik lengkap dengan baterainya atau kendaraan saja dengan skema berlangganan baterai.

Baca Juga: Apa Maksud Gerakan 'Stop Tot Tot Wuk Wuk' yang Viral di Media Sosial?

Keduanya tetap mendapatkan layanan yang sama dari segi purnajual, pembiayaan, hingga asuransi. Perbedaan hanya terletak pada struktur kepemilikan dan model pembayaran jangka panjang.

“Konsumen yang memilih langganan tetap dapat layanan yang setara dengan pembeli konvensional. Tidak ada diskriminasi layanan,” ujar Kerry sapaan akrabnya.

Dengan model seperti ini, VinFast mengklaim akan tetap menanggung risiko soal pengelolaan baterai dari performa, perawatan, hingga daur ulang. Mereka menyebut hal ini sebagai bagian dari upaya membangun ekosistem kendaraan listrik yang berkelanjutan.

Dari sisi perusahaan, biaya langganan yang dikenakan ke konsumen sudah diperhitungkan untuk tetap menciptakan margin keuntungan. Artinya, meskipun risiko operasional ditanggung perusahaan, model bisnis ini dianggap masih stabil secara finansial.


Berita Terkait


News Update