Aspirasi yang berasal dari kebutuhan riil menjadi input utama dalam penyusunan Renstra Ditjen Bimas Buddha. Dan yang kedua adalah dengan merumuskan Program yang tepat Sasaran dan Berdampak Nyata: bukan hanya program seremonial, tetapi program yang solutif dan berkelanjutan dan berharap dialog ini menghasilkan komitmen untuk merancang layanan yang menyentuh langsung persoalan umat.
Lebih lanjut, Supriyadi menambahkan, penyusunan program lima tahun mendatang harus dilakukan secara Bersama-sama.
“Kita ingin membuka ruang bersama agar tidak ada kesan bahwa ini hanya keinginan aparatur pemerintah. Yang kita kerjakan adalah hasil rumusan bersama untuk mencapai tujuan yang sama,” jelasnya.
Melalui dialog publik ini, ia berharap lahir satu pandangan dan kesepakatan bersama sehingga rencana strategis lima tahun ke depan dapat diwujudkan secara bersama-sama demi kepentingan umat Buddha.
