Kemal Palevi Bahas Tuntutan 17+8, Ingatkan Jangan Teralihkan Kasus Korupsi Nadiem Makarim

Sabtu 06 Sep 2025, 12:30 WIB
Potret Kemal Palevi yang mengingatkan untuk fokus pada tuntutan 17+8. (Sumber: Instagram/ @kemalpalevi)

Potret Kemal Palevi yang mengingatkan untuk fokus pada tuntutan 17+8. (Sumber: Instagram/ @kemalpalevi)

POSKOTA.CO.ID - Komika sekaligus aktor Kemal Palevi kembali menyuarakan kritik tajamnya terhadap situasi politik di Indonesia.

Melalui unggahan Instagram pada Jumat, 5 September 2025, ia mengingatkan masyarakat untuk tetap fokus pada tuntutan 17+8 meski publik tengah digemparkan dengan kabar penetapan Nadiem Makarim sebagai tersangka kasus korupsi oleh Kejaksaan Agung.

Menurut Kemal, isu korupsi Nadiem tidak boleh menjadi pengalih perhatian dari agenda rakyat yang telah diperjuangkan sebelumnya.

“Jangan teralihkan dulu sama korupsi Nadiem Makarim. Hari ini ada deadline 17+8,” ucap Kemal.

Baca Juga: Daftar Band yang Mundur dari Pestapora 2025 Akibat PT Freeport Jadi Sponsor

Ingat Korban dan Kawal Tuntutan Rakyat

Kemal Palevi menekankan bahwa publik tidak boleh melupakan korban dari gelombang aksi unjuk rasa yang menuntut perubahan.

Ia mengingatkan adanya sembilan orang meninggal dunia, sejumlah demonstran masih ditahan, sementara pemerintah tetap menjalani kehidupan nyaman dengan fasilitas negara.

“Ada yang masih ditangkap belum dipulangkan dan pemerintah masih hidup enak, jalan-jalan keluar negeri dari uang pajak kita,” ucapnya.

Selain itu, Kemal juga menyerukan agar masyarakat menghentikan perdebatan yang berpotensi memecah konsentrasi.

Baca Juga: Profil Subhan Pala, Sosok Biasa yang Mendadak Viral Usai Gugat Gibran Rp125 Triliun

Ia menyinggung kemunculan template foto merah putih yang dianggap sebagai tandingan template pink hijau simbol dukungan rakyat terhadap kritik kebijakan pemerintah.

Menurutnya, perdebatan warna hanyalah strategi untuk memecah belah persatuan masyarakat.

“Hari ini, setop dulu debat soal warna pink. Setop dulu serang ke sesama. Ingat, warga jaga warga,” ujarnya.

Menutup pernyataannya, Kemal Palevi mengajak seluruh masyarakat untuk menjaga solidaritas.

Ia menegaskan bahwa perjuangan rakyat tidak boleh dikaburkan dengan isu lain, termasuk korupsi pejabat maupun perdebatan simbolis di media sosial. Fokus utama tetap pada mengawal tuntutan 17+8 sebagai aspirasi bersama rakyat.


Berita Terkait


News Update