Menurut Hasan, saat September Effect investor cenderung untuk menarik dana sementara waktu karena faktor historis yang telah terjadi di berbagai bursa baik regional atau global.
“Penyebab pastinya masih menjadi perdebatan dan didiskusikan, beberapa analis menilai hal ini terkait dengan aktivitas penyesuaian dari penempatan portofolio investasi usai berakhirnya musim liburan panjang,” ucap Hasan.
“Ada juga kebutuhan likuiditas karena faktor psikologis dan dari investor regional dan global,” sambungnya.
Baca Juga: 10 Langkah Sederhana untuk Belajar Trading Crypto dari Awal!
Faktor lain yang menyebabkan September Effect karena perekonomian global yang masih diliputi ketidakpastian akibat tensi geopolitik, kebijakan dagang maupun pergerakan suku bunga.
Hasan menyebutkan agar para investor meningkatkan literasi keuangan serta mencari informasi valid dari sumber resmi atau lembaga jasa keuangan berizin.
Lebih lanjut, Hasan mengingatkan investor waspada saat adanya fenomena musiman ini dan penting untuk disiplin terus mencari informasi untuk menghadapi fenomena tersebut.
“Kami OJK tentu akan terus mendorong, terutama industri aset keuangan digital dan aset kripto untuk terus lebih transparan, teratur serta akuntabel sehingga masyarakat, konsumen dan investor dapat terus berinvestasi dengan lebih aman,” ujarnya.
Baca Juga: Wajib Tahu! 5 Blunder Besar Pemula di Dunia Crypto yang Bisa Bikin Rugi Besar
Mengapa September Sering Membawa Tekanan Pasar?
Ada beberapa faktor yang kerap dikaitkan dengan September Effect, di antaranya:
- Likuiditas global menurun setelah musim panas.
- Rilis data ekonomi penting serta kebijakan suku bunga The Fed yang memicu volatilitas.
- Rebalancing portofolio oleh investor institusional di akhir kuartal III.
Selain faktor teknis, psikologi pasar juga berperan besar. Banyak investor yang mengantisipasi penurunan harga dengan menjual aset lebih awal, sehingga mendorong tren bearish benar-benar terjadi.
Strategi Investor Saat September Effect
Meski pola musiman September Effect menarik untuk diperhatikan, investor disarankan tidak panik. Beberapa strategi yang bisa diterapkan, antara lain: