Jumlah Pengunjung Mall Ciputra Jakarta Berkurang Imbas Kerusuhan

Selasa 02 Sep 2025, 16:28 WIB
Pihak keamanan memakai tameng baji saat demonstrasi di depan Mako Brimob Polda Metro Jaya, Kwitang, Jakarta Pusat, Jumat, 29 Agustus 2025. (Sumber: Poskota/Bilal Nugraha Ginanjar)

Pihak keamanan memakai tameng baji saat demonstrasi di depan Mako Brimob Polda Metro Jaya, Kwitang, Jakarta Pusat, Jumat, 29 Agustus 2025. (Sumber: Poskota/Bilal Nugraha Ginanjar)

GROGOL PETAMBURAN, POSKOTA.CO.ID - Sejumlah pusat perbelanjaan mengalami penurunan jumlah pengunjung selama kericuhan yang terjadi dampak unjuk rasa yang digelar berbagai elemen masyarakat sejak Senin, 25 Agustus 2025.

Humas Mall Ciputra, Rida Kusrida menilai, penurunan jumlah pengunjung lantaran masyarakat yang membatasi untuk keluar rumah selama unjuk rasa berlangsung.

"Penurunan (jumlah pengunjung) pasti ada, karena pengunjung lebih membatasi dan me-minimize ke luar rumah," kata Rida dikonfirmasi melalui pesan singkat, Selasa, 2 September 2025.

“Penurunan jumlah pengunjung untuk fix-nya belum dilakukan perhitungan,” tambahnya.

Baca Juga: APPBI Sebut Pusat Omzet Mall Berkurang 15 Persen Imbas Kerusuhan

Kemudian, Rida menyampaikan, selama kericuhan dampak adanya unjuk rasa, pemerintah juga menerapkan pembelajaran jarak jauh (PJJ) hingga Worf From Home (WFH).

"Otomatis secara psikologi berpengaruh terhadap berkurangnya pengunjung," tutur Rida.

Saat ditanya terkait penurunan omset, Rida menyampaikan dirinya tidak mengetahui persis soal itu. Ia menyebut, untuk masing-masing tenant yang mengetahui omset mereka masing-masing.

Meski demikian, ia memastikan jam operasional Mal Ciputra sejauh ini masih normal dan tidak ada pengurangan jam operasional.

Baca Juga: 4 Zodiak yang Akan Menuai Hasil Manis, Buah dari Kesabaran dan Perencanaan Matang

"Mal Ciputra Jakarta tetap beroperasi melayani customer normal mulai dari jam 10.00 - 22.00, tapi apabila ada permintaan tenant utk menutup tokonya lebih awal kami persilahkan," ucap dia.

Ketua APPBI DPD DKI, Mualim Wijoyo mengatakan, pusat perbelanjaan pastinya sangat berdampak dengan adanya kericuhan yang terjadi dalam beberapa hari terakhir ini.

"Ya pasti, namanya sedang ada kegaduhan tentunya pasti berdampak juga ya, cuma kalau dampaknya signifikan tidak ya, kalau ada penurunan pasti," kata Mualim.

"Jadi ada penurunan (omzet mall), pasti ada. Kalau angka itu sekitar 15 persenan lah," tambahnya.

Baca Juga: Kadin Jakarta Sebut Kericuhan saat Demo Ganggu Ekonomi Nasional

Disampaikan Mualim, kericuhan yang terjadi dampak adanya unjuk rasa dari berbagai elemen, membuat masyarakat juga takut untuk bepergian ke luar. Sehingga sangat mempengaruhi daya beli khususnya pada mall atau pusat perbelanjaan.

Meski demikian, ia mengatakan, pusat perbelanjaan di Jakarta masih tetap buka, meski kericuhan terjadi beberapa hari belakangan kemarin.

"Seperti contoh Thamrin City, itu hari Minggu ramai karena banyak tamu-tamu dari Malaysia, di sana kan lagi libur Nasional ya, libur kemerdekaan. Jadi banyak yang datang, banyak yang belanja. Jadi ada penurunan, pasti ada," jelas Mualim.

Di satu sisi, Mualim menyampaikan, pihaknya juga telah mendorong kepada pemerintah agar bisa segera mengambil sikap atas kondisi yang terjadi. Sebab jika kondisi ini dibiarkan, maka akan menggangu perekonomian nasional.

"Kami juga minta jaminan ke pemerintah, karena kalau kondisi kayak gini dibiarkan terus atau tidak ditangani dengan baik, ya ini akan mengganggu perekonomian baik secara lokal DKI maupun secara nasional," tutur dia.


Berita Terkait


News Update