APPBI Sebut Pusat Omzet Mall Berkurang 15 Persen Imbas Kerusuhan

Selasa 02 Sep 2025, 16:08 WIB
Massa aksi menantang pihak kepolisian dalam demonstrasi di depan Mako Brimob Polda Metro Jaya, Kwitang, Jakarta Pusat, Jumat, 29. Agustus 2025. (Sumber: Poskota/Bilal Nugraha Ginanjar)

Massa aksi menantang pihak kepolisian dalam demonstrasi di depan Mako Brimob Polda Metro Jaya, Kwitang, Jakarta Pusat, Jumat, 29. Agustus 2025. (Sumber: Poskota/Bilal Nugraha Ginanjar)

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Asosiasi Pengelola Pusat Belanja Indonesia (APPBI) Jakarta menyebut, omzet di pusat perbelanjaan atau mal berkurang saat gelombang demo.

"Ya pasti, namanya sedang ada kegaduhan tentunya pasti berdampak juga ya, cuma kalau dampaknya signifikan tidak ya, kalau ada penurunan pasti," kata Ketua APPBI DPD DKI, Mualim Wijoyo saat dihubungi, Selasa, 2 September 2025.

"Jadi ada penurunan (omzet mall), pasti ada. Kalau angka itu sekitar 15 persenan lah," tambahnya.

Disampaikan Mualim, kericuhan yang terjadi dampak adanya unjuk rasa dari berbagai elemen, membuat masyarakat juga takut untuk bepergian ke luar. Sehingga sangat mempengaruhi daya beli khususnya pada mall atau pusat perbelanjaan.

Baca Juga: Kadin Jakarta Sebut Kericuhan saat Demo Ganggu Ekonomi Nasional

Meski demikian, ia mengatakan, pusat perbelanjaan di Jakarta masih tetap buka, meski kericuhan terjadi beberapa hari belakangan kemarin.

"Seperti contoh Thamrin City, itu hari Minggu ramai karena banyak tamu-tamu dari Malaysia, di sana kan lagi libur Nasional ya, libur kemerdekaan. Jadi banyak yang datang, banyak yang belanja. Jadi ada penurunan, pasti ada," jelas Mualim.

Di satu sisi, Mualim menyampaikan, pihaknya juga telah mendorong kepada pemerintah agar bisa segera mengambil sikap atas kondisi yang terjadi. Sebab jika kondisi ini dibiarkan, maka akan menggangu perekonomian nasional.

"Kami juga minta jaminan ke pemerintah, karena kalau kondisi kayak gini dibiarkan terus atau tidak ditangani dengan baik, ya ini akan mengganggu perekonomian baik secara lokal DKI maupun secara nasional," tutur dia.


Berita Terkait


News Update