JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin) Jakarta demonstrasi yang berakhir kericuhan mengganggu aktivitas ekonomi nasional.
"Jika masyarakat takut keluar rumah maka berbagai sektor usaha akan terganggu seperti sektor transportasi, perdagangan, kuliner, mall/pusat perbelanjaan, hotel, restoran, logistik dan lain-lain," kata Wakadin Jakarta, Sarman Simanjorang lewat pesan singkat, Selasa, 2 September 2025.
"Jika unjuk rasa ini semakin tidak kondusif akan akan merugikan perekonomian kita dan tentu akan semakin menekan target pertumbuhan ekonomi nasional," tambahnya.
Selain itu, Sarman menyampaikan, kondisi ini juga dapat mempengaruhi iklim investasi di Indonesia. Apalagi banyak media asing yang sudah menyorot soal kericuhan yang terjadi dampak adanya unjuk rasa.
Baca Juga: Antisipasi Demo, Siswa SMAN 1 Cimahi Dipulangkan Lebih Awal
"Aksi unjuk rasa ini juga mendapat perhatian media asing yang tentu akan ditonton para calon investor,tentu ini akan mengganggu psikologi mereka untuk menanamkan modalnya di Indonesia karena menggangap situasi Negara kita kurang kondusif dari sisi keamanan," jelas dia.
Lebih lanjut, Sarman berujar, pihaknya mengajak kepada seluruh elemen masyarakat agar tetap menjaga persatuan dan kesatuan dan mengedepankan dialog dalam menyampaikan aspirasi.
"Jika ingin melakukan unjuk rasa agar dilaksanakan dengan damai,rukun dan kondusif jangan sampai merusak fasilitas umum karena itu dibeli dari pajak rakyat juga," tuturnya.
Dirinya menyayangkan dampak adanya kericuhan yang ditimbulkan yakni banyaknya fasilitas umum (fasum) yang rusak. Sebab fasum yang mengalami kerusakan mau tidak mau harus diperbaiki kembali.
Baca Juga: Sri Mulyani Sampaikan Permintaan Maaf, Tegaskan Komitmen Pemerintah pada Demokrasi
"Mari kita akhiri semua ini dengan damai. Jangan mudah terprovokasi, karena Pemerintah kita sedang bekerja keras untuk membangun perekonomian kita yang kuat yang semuanya untuk kesejahteraan masyarakat," tutur dia.