POSKOTA.CO.ID - Dunia maya kembali dihebohkan dengan penyebaran foto dan narasi yang menyesatkan.
Sebuah gambar yang menunjukkan benda hitam mirip alat bantu seks yang tergeletak di antara puing-puing viral dengan klaim bahwa benda tersebut ditemukan di rumah politikus Ahmad Sahroni usai dijarah massa.
Benda itu pun dijuluki "Black Mamba" dan memicu spekulasi liar.
Namun, investigasi lebih lanjut membuktikan bahwa klaim tersebut adalah hoaks (berita palsu) yang tidak memiliki dasar kebenaran.
Baca Juga: Viral Aurelie Moeremans Akui Pernah Ditawari Masuk Parpol, Dijanjikan Gaji Ratusan Juta
Asal Usul Hoaks dan Klarifikasi

Foto yang awalnya beredar luas di platform X (Twitter) itu disertai narasi yang mengaitkannya dengan penjarahan rumah Ahmad Sahroni pasca demonstrasi di DPR pada 28 Agustus 2025.
Klarifikasi penting kemudian diberikan oleh salah satu pengguna X, @id_mayan90882. Akun tersebut membongkar bahwa foto yang menjadi sumber viral bukanlah berasal dari rumah Ahmad Sahroni dan bukan dari peristiwa yang terjadi di Indonesia.
Foto aslinya justru diambil dari lokasi dan konteks yang sama sekali berbeda: rumah aktris Elissa di Beirut, Lebanon, pasca ledakan dahsyat di pelabuhan kota itu pada 2020 silam.
Benda yang disebut "Black Mamba" juga tidak terlihat dalam foto original dan diduga merupakan hasil manipulasi digital (editing).
Apa Itu "Black Mamba" dalam Viral Ini?
Secara harfiah, Black Mamba adalah nama salah satu ular paling mematikan di dunia yang berasal dari Afrika. Namun, dalam viral kali ini, istilah itu dialihfungsikan secara sengaja untuk merujuk pada alat bantu seks wanita, menambah sensasi dan nilai penyebaran dari konten hoaks tersebut.
Hoaks Lain yang Turut Menyertai
Selain foto "Black Mamba", beredar pula foto Ahmad Sahroni yang terbaring di ranjang rumah sakit. Akun X @gfriendmingyu mengonfirmasi bahwa foto tersebut adalah foto lama dari tahun 2023, bukan hasil dari insiden penjarahan terkini.
Hal ini semakin memperkuat bahwa ada upaya sistematis untuk membangun narasi yang menyesatkan terkait figur Ahmad Sahroni.
Baca Juga: Viral 17+8 Tuntutan Rakyat di Media Sosial, Desak Pemerintah dan DPR Bertindak Cepat
Pentingnya Literasi Digital dan Verifikasi
Peristiwa viralnya "Black Mamba" ini kembali menjadi catatan penting tentang betapa rentannya masyarakat terhadap informasi yang tidak terverifikasi di era digital.
Hoaks dapat dengan mudah dibuat menggunakan gambar dari konteks lain, lalu disebarkan untuk membentuk opini publik yang keliru dan merusak reputasi seseorang.
Para pegiat media sosial mengingatkan:
- Selalu Cek Sumber: Pastikan informasi berasal dari akun atau institusi yang kredibel.
- Cari Konfirmasi: Jangan langsung percaya. Carilah klarifikasi dari pihak yang terkait atau dari portal berita terpercaya.
- Periksa Fakta (Fact-Check): Manfaatkan situs-situs pengecek fakta seperti Turnbackhoax.id, CekFakta.com, atau liputan dari media mainstream.
- Berdasarkan Emosi: Berita hoaks sering dirancang untuk memprovokasi emosi (marah, jijik, kaget). Bersikap tenang dan kritis adalah kunci.
Dengan demikian, masyarakat diharapkan dapat menjadi filter yang cerdas dan tidak mudah menjadi penyebar misinformasi yang dapat merugikan banyak pihak.