POSKOTA.CO.ID - Kabar duka sering kali hadir tanpa peringatan. Pada Minggu, 31 Agustus 2025, masyarakat Yogyakarta diguncang oleh berita meninggalnya Rheza Sendy Pratama, mahasiswa Prodi Ilmu Komunikasi Universitas AMIKOM Yogyakarta. Usianya baru menginjak 21 tahun, namun perjalanan hidupnya harus terhenti secara mendadak.
Bagi sebagian orang, Rheza hanyalah satu dari sekian banyak mahasiswa yang menimba ilmu di kota pelajar. Namun, bagi keluarga, sahabat, dosen, hingga rekan kampus, ia adalah sosok penuh semangat dengan cita-cita besar.
Kepergiannya bukan hanya meninggalkan duka, tetapi juga pertanyaan besar: apa yang sebenarnya terjadi di malam penuh kericuhan itu?
Baca Juga: Apakah Ada Demo 1 September 2025 Hari Ini? Simak Informasi Lengkapnya
Profil dan Latar Belakang Rheza Sendy Pratama
Rheza lahir pada 18 Januari 2004 dan tumbuh sebagai anak muda yang dikenal aktif di lingkungannya. Saat masuk ke AMIKOM Yogyakarta pada 2023, ia memilih Program Studi Ilmu Komunikasi, sebuah jurusan yang membuka jalan bagi mereka yang ingin menyuarakan opini, membangun narasi, dan memperjuangkan gagasan di ruang publik.
Kampus resmi mengonfirmasi kepergian Rheza lewat unggahan di Instagram resmi @amikomjogja, menyebut dirinya sebagai bagian dari keluarga besar yang kehilangan sosok muda penuh potensi. Kehidupannya yang singkat seakan menjadi pengingat bahwa kematian tidak pernah mengenal usia.
Kronologi: Dari Malam yang Tenang ke Pagi yang Mencekam
Cerita bermula pada Sabtu malam, 30 Agustus 2025. Ayah Rheza, Zainal, menuturkan bahwa putranya berpamitan keluar rumah untuk sekadar “ngopi” bersama teman di kawasan Tugu Yogyakarta. Tidak ada tanda-tanda khusus, hanya rutinitas seorang anak muda yang ingin melepas penat.
Namun, malam itu ternyata berlanjut dengan kericuhan di sekitar Mapolda DIY. Aparat dikabarkan menembakkan gas air mata untuk membubarkan massa. Menjelang Minggu dini hari, suasana kian tegang.
Menurut Ketua BEM AMIKOM, Rheza sempat terlihat menaiki motor bersama temannya. Dalam situasi chaos, ia diduga terjatuh dan tertinggal. Beberapa jam kemudian, kabar mengejutkan datang Rheza ditemukan dalam kondisi tergeletak dan dibawa ke RSUP Dr. Sardjito.
Sayangnya, ketika keluarga tiba, Rheza telah dinyatakan meninggal dunia sekitar pukul 07.00 WIB.
Suasana Pemakaman: Air Mata dan Seruan Keadilan
Jenazah Rheza dipulangkan ke rumah duka di Jaten, Sendangadi, Mlati, Sleman, dan dimakamkan pada Minggu sore. Prosesi berjalan penuh haru, dengan linangan air mata keluarga, sahabat, serta rekan mahasiswa yang mengiringi kepergiannya.