Apa yang Akan Terjadi Jika Kondisi Darurat Militer? Ini Bahayanya Bagi Warga Sipil

Minggu 31 Agu 2025, 15:32 WIB
Demonstran berdiri di depan aparat Kepolisian saat aksi demo 29 Agustus 2025 di Jakarta. (Sumber: Poskota/Bilal Nugraha)

Demonstran berdiri di depan aparat Kepolisian saat aksi demo 29 Agustus 2025 di Jakarta. (Sumber: Poskota/Bilal Nugraha)

POSKOTA.CO.ID - Aksi demonstrasi yang terjadi di Jakarta dan daerah lainnya di Indonesia dalam 3 hari terakhir banyak yang berakhir dengan kericuhan.

Para demonstran berbenturan dengan aparat kepolisian, sehingga berita tentang bentrok dan saling serang kedua pihak ini menggema di media sosial dan internet pada setiap aksi demo.

Puncaknya terjadi pada 29 Agustus 2025 ketika sehari sebelumnya seorang driver ojek online menjadi korban setelah dilindas mobil rantis Polisi.

Massa yang marah meluapkan kembali tuntutannya yang terus terusan pula dihalau oleh aparat kepolisian.

Baca Juga: Berakhir Sudah! Sahroni dan Nafa Urbach Resmi Dipecat NasDem

Beberapa titik di Jakarta bahkan sempat menjadi zona merah beberapa hari terakhir, seperti Kwitang, Sudirman, hingga Otista.

Aksi unjuk rasa bahkan menimbulkan pembakaran fasilitas umum di beberapa titik, meski tidak diketahui siapa pelaku yang melakukannya.

Namun kondisi tak terkendali ini sudah seharusnya bisa disikapi lebih bijak, seperti yang diingatkan oleh aktivis sekaligus influencer Ferry Irwandi.

Melalui unggahan di akun Instagram pribadinya pada Sabtu, 30 Agustus 2025 tadi malam, Ferry mengingatkan kepada demonstran untuk menahan diri jangan sampai kondisi darurat militer ditetapkan di Indonesia.

Baca Juga: Cerita Zaskia Adya Mecca Terjun ke Tengah Demo Ricuh Jakarta, Kondisi Tak Terkendali Banyak Korban

"Temen-temen hari ini kondisi semakin tidak kondusif. Mereka terus memprovokasi kita untuk turun ke jalan agar tujuan mereka atas darurat sipil dan militer tercapai," tulis Ferry.


Berita Terkait


News Update