Pasar Pejuang Pratama Bekasi Terbakar, Sejumlah Pedagang Terpaksa Gelar Lapak Darurat

Minggu 24 Agu 2025, 15:04 WIB
Pedagang Pasar Pejuang Pratama, Medan Satria, Kota Bekasi, terpaksa menggelar lapak darurat di depan kios mereka yang ludes dilalap api pada Sabtu, 23 Agustus 2025 malam. (Sumber: Poskota/Nurpini Aulia Rapika)

Pedagang Pasar Pejuang Pratama, Medan Satria, Kota Bekasi, terpaksa menggelar lapak darurat di depan kios mereka yang ludes dilalap api pada Sabtu, 23 Agustus 2025 malam. (Sumber: Poskota/Nurpini Aulia Rapika)

MEDAN SATRIA, POSKOTA.CO.IDKebakaran hebat yang melanda Pasar Pejuang Pratama, di Kecamatan Medan Satria, Kota Bekasi pada Sabtu 23 Agustus 2025 malam.

Peristiwa tersebut meninggalkan duka mendalam bagi para pedagang. Ratusan kios ludes terbakar, menyisakan asap hitam dan tumpukan puing.

Sejumlah pedagang ikan yang sehari-hari menggantungkan hidupnya di pasar itu kini kehilangan tempat mencari nafkah. Bahkan, mereka terpaksa menggelar lapak darurat lantaran sudah terlanjur belanja bahan dagangan.

Mulyadi 44 tahun, pedagang ikan cue tongkol mengaku masih tidak percaya dengan musibah yang menimpa tempatnya berdagang selama lebih dari 20 tahun.

Baca Juga: Kebakaran Hebat di Pasar Pejuang Pratama Bekasi, 120 Kios Hangus dalam Hitungan Menit

Saat kebakaran terjadi, ia sedang berjualan di tempat lain dan baru mengetahui kabar dari rekannya.

"Saya masih merasa ini seperti mimpi. Walaupun kerugian saya tidak terlalu besar karena hanya jualan ikan cue di meja terbuka, tapi teman-teman pedagang lain habis semua. Ada yang jualan sembako, plastik, pakaian, semuanya ludes terbakar," ujar Mulyadi saat ditemui di lokasi, Minggu 24 Agustus 2025.

Mulyadi menyebut penghasilannya dari berjualan ikan selama ini dipakai untuk kebutuhan sehari-hari keluarga, termasuk membeli beras.

Kini, setelah pasar terbakar, ia terpaksa membuka lapak darurat di depan ruko yang juga sudah hangus.

Baca Juga: 120 Kios Pasar Pejuang Pratama Bekasi Ludes Terbakar, Kerugian Capai Miliaran Rupiah

"Semoga ke depan pedagang masih bisa berjualan lagi, karena ini satu-satunya tempat kami mencari nafkah," ucapnya.


Berita Terkait


News Update