Kebakaran Hebat di Pasar Pejuang Pratama Bekasi, 120 Kios Hangus dalam Hitungan Menit

Minggu 24 Agu 2025, 14:49 WIB
Pedagang Pasar Pejuang Pratama mengais sisa dagangan yang masih bisa diselamatkan usai kios mereka ludes terbakar, Sabtu malam, 23 Agustus 2025. (Sumber: POSKOTA | Foto: Nurpini Aulia Rapika)

Pedagang Pasar Pejuang Pratama mengais sisa dagangan yang masih bisa diselamatkan usai kios mereka ludes terbakar, Sabtu malam, 23 Agustus 2025. (Sumber: POSKOTA | Foto: Nurpini Aulia Rapika)

MEDAN SATRIA, POSKOTA.CO.ID - Kebakaran hebat melanda Pasar Pejuang Pratama, Kelurahan Pejuang, Kecamatan Medan Satria, Kota Bekasi, Sabtu 23 Agustus 2025 malam. Dalam waktu singkat, meludeskan sekitar 120 kios pedagang hingga rata dengan tanah.

Ketua RW 06 Kelurahan Pejuang, Nur Priyono Widodo, 64 tahun, menuturkan kebakaran bermula sekitar pukul 19.30 WIB.

Saat itu, seorang hansip melihat percikan api dan segera melaporkan kejadian tersebut kepadanya. Namun ketika kembali, api sudah terlanjur membesar dan sulit dikendalikan.

“Pokoknya enggak sampai 20 menit langsung kebakar semua. Hansip sempat berusaha memadamkan dengan APAR, tapi api cepat sekali membesar,” ujar Nur saat ditemui di Kantor RW, Minggu 24 Agustus 2025.

Menurut Nur, pasar yang sudah beroperasi lebih dari 25 tahun itu belum pernah mengalami kebakaran maupun insiden serupa.

Baca Juga: Kebakaran di Jakarta Capai 951 Kasus hingga 20 Juli 2025, 8.682 Jiwa Terdampak

Aktivitas pasar biasanya ramai sejak pukul 06.00 pagi hingga 11.00 siang, meski ada pedagang yang tetap buka hingga malam hari.

“Saat kejadian, Alhamdulillah sudah enggak ada aktivitas lagi. Jadi enggak ada korban jiwa,” ungkapnya.

Nur menambahkan, dari total 120 kios, hanya tiga yang masih utuh. Sedangkan luas lahan terbakar ditaksir mencapai 2.000 meter persegi.

Untuk sementara, Nur mengatakan sebagian pedagang diperbolehkan membuat lapak darurat di area yang tidak terbakar.

“Sementara kami izinkan pedagang berjualan di depan lahan yang selamat, seperti area parkir dan depan kantor RW. Tapi jelas enggak bisa menampung semuanya, jadi harus disortir siapa saja yang bisa dagang,” katanya.


Berita Terkait


News Update