Saksi mata sekaligus petugas keamanan wilayah, Bayu, mengatakan awalnya ia mencium bau kabel terbakar saat berpatroli.
“Saat malam kejadian saya sedang mengontrol wilayah. Tiba-tiba mencium bau kabel terbakar. Saya cari sumbernya, lalu terdengar percikan api.
Baca Juga: DPRD Desak Pemprov Jakarta Perkuat Penanganan Kebakaran
Setelah itu saya lari dan memanggil teman-teman. Tak lama api sudah membesar dan membakar seisi pasar,” tutur Bayu.
Bayu bersama rekan-rekannya sempat berusaha memadamkan api dengan APAR. Namun usaha itu gagal karena keterbatasan personel dan minimnya pasokan air.
“Pas saya balik lagi api makin membesar, susah dikendalikan. Diduga penyebabnya korsleting listrik. Hanya dalam waktu sekitar 15 menit pasar sudah dilahap habis karena angin cukup kencang,” tambahnya.
Penanggung jawab Pasar Pejuang Pratama, Gunawan 71 tahun, menyebut hampir seluruh kios ludes terbakar.
Ia menjelaskan, pasar yang lebih mirip pasar kaget itu biasanya sepi setelah pukul 13.00 WIB, sehingga saat kejadian seluruh kios dalam keadaan kosong.
Gunawan mengatakan dari 120 kios, sekitar 70 persen terisi. Atas insiden tersebut, Gunawan mengatakan kerugian ditaksir mencapai miliaran rupiah.
“Kerugian ditaksir mencapai Rp1 miliar. Soalnya banyak pedagang yang baru nyetok barang,” jelas Gunawan.
Ia menambahkan, pihaknya sudah berkoordinasi dengan kelurahan setempat dan juga Pemerintah Kota Bekasi terkait langkah penanganan ke depan.
“Kami sudah koordinasi dengan pihak kelurahan dan juga Pak Wali Kota Tri Adhianto. Harapannya pedagang tetap sabar. Mudah-mudahan masalah ini bisa segera terselesaikan,” jelasnya. (cr-3)