Popularitas kripto juga semakin meningkat berkat maraknya komunitas, influencer, dan media sosial yang gencar membicarakan aset digital ini.
Risiko Investasi Kripto yang Harus Diketahui
Meski menjanjikan, investasi kripto bukan tanpa bahaya. Ada sejumlah risiko yang patut diperhatikan:
1. Volatilitas Tinggi
Harga kripto bisa melonjak tajam lalu anjlok drastis dalam hitungan jam. Contoh ekstrem adalah Bitcoin yang pernah naik lebih dari 300 persen dalam setahun, lalu turun hingga 70 persen pada tahun berikutnya.
2. Regulasi yang Belum Pasti
Di Indonesia, aset kripto masih dikategorikan sebagai komoditas yang diawasi Bappebti, bukan sebagai alat pembayaran resmi. Perubahan regulasi sewaktu-waktu dapat memengaruhi harga dan aksesibilitas.
3. Risiko Keamanan
Meskipun blockchain aman, exchange kripto tetap rawan diretas. Selain itu, jika investor kehilangan private key dompet digital, aset tersebut tidak bisa dipulihkan.
4. Penipuan dan Scam Coin
Maraknya proyek palsu membuat investor pemula rawan tertipu. Banyak koin baru diciptakan tanpa nilai nyata, hanya untuk menarik dana masyarakat lalu menghilang.
Prinsip Investasi untuk Pemula
Agar lebih aman dalam berinvestasi, ada beberapa prinsip dasar yang wajib dipahami:
1. Investasikan Dana yang Siap Hilang
Jangan gunakan uang darurat, tabungan pokok, atau bahkan pinjaman untuk membeli kripto.
2. Lakukan Riset Mandiri (DYOR – Do Your Own Research)
Pelajari proyek kripto sebelum membeli, mulai dari teknologi, tim pengembang, hingga komunitasnya.
3. Gunakan Platform Resmi dan Terpercaya
Pastikan exchange yang digunakan terdaftar di Bappebti atau lembaga pengawas lainnya.
4. Diversifikasi Portofolio
Jangan menaruh semua modal pada satu koin. Kombinasikan antara aset besar seperti Bitcoin dan Ethereum dengan beberapa altcoin potensial.