Polemik Film Animasi Merah Putih One For All dengan Anggaran Rp6,7 M: Kementerian Ekraf Bantah Soal Pendanaan

Selasa 12 Agu 2025, 16:03 WIB
Film animasi Rp6,7 Miliar dikritik mirip game PS2! Kemenparekraf bantah terlibat pendanaan. Ini fakta lengkap kontroversinya. (Sumber: YouTube/Historika Film)

Film animasi Rp6,7 Miliar dikritik mirip game PS2! Kemenparekraf bantah terlibat pendanaan. Ini fakta lengkap kontroversinya. (Sumber: YouTube/Historika Film)

POSKOTA.CO.ID - Kementerian Ekonomi Kreatif/Badan Ekonomi Kreatif (Ekraf) secara resmi membantah keterlibatan dalam pendanaan atau promosi film animasi kontroversial Merah Putih: One For All.

Pernyataan ini dikeluarkan menanggapi berbagai spekulasi publik setelah film produksi Perfiki Kreasindo dengan anggaran Rp6,7 miliar tersebut menuai kritik tajam atas kualitas visual dan narasinya yang dinilai tidak profesional.

Dalam klarifikasinya, Kementerian Ekraf menegaskan bahwa proses produksi hingga distribusi film sepenuhnya menjadi tanggung jawab pihak swasta.

"Kami hanya pernah memberikan masukan teknis melalui audiensi, tanpa ada bentuk dukungan finansial maupun fasilitasi apapun," tegas juru bicara kementerian, sekaligus menepis dugaan adanya intervensi pemerintah dalam kurasi film tersebut.

Baca Juga: Film Animasi Merah Putih One For All Dituding Beli Aset 3D Berbayar dengan Biaya Produksi Rp6,7 Miliar Apakah Benar?

Bantahan Resmi Pemerintah

Dalam keterangan tertulis yang diterima hari ini, Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Biro Komunikasi Kementerian Ekonomi Kreatif, Kiagoos Irvan Faisal, menegaskan:

"Kementerian Ekraf menegaskan bahwa pemerintah tidak memberikan dukungan bersifat finansial maupun fasilitasi produksi dan promosi terhadap film Merah Putih One For All."

Kiagoos menambahkan bahwa kewenangan kurasi dan penayangan film sepenuhnya berada di tangan distributor dan bioskop, bukan pemerintah. "Proses kurasi dan seleksi penayangan menjadi kewenangan pihak distributor, dalam hal ini pemilik bioskop," jelasnya.

Audiensi Produksi dan Masukan Teknis

Meski demikian, Kementerian Ekraf mengakui pernah menerima audiensi tim produksi film pada 7 Juli 2025. Pertemuan itu, seperti diunggah akun X @ekraf_ri, melibatkan Wakil Menteri Ekonomi Kreatif Irene Umar dan perwakilan Perfiki selaku penggagas film.

"Tim produksi Merah Putih: One For All melakukan audiensi dengan Wakil Menteri Ekonomi Kreatif Irene Umar. Dalam audiensi tersebut, Wamen Ekraf memberikan sejumlah masukan untuk peningkatan kualitas film animasi tersebut," ujar Kiagoos.

Ia menekankan bahwa Kementerian Ekraf selalu mendorong ekosistem kreatif, namun dengan prinsip kemandirian. "Setiap pegiat ekonomi kreatif patut diberikan ruang berkarya, asalkan memberikan dampak positif bagi sektor ini," tambahnya.


Berita Terkait


News Update