Benarkah 5 Agustus 2025 Jadi Hari Terpendek? Ini Penjelasan Ilmiah Soal Percepatan Rotasi Bumi

Selasa 05 Agu 2025, 06:36 WIB
Ilustrasi rotasi bumi (Sumber: Unsplash/The New York Public Library)

Ilustrasi rotasi bumi (Sumber: Unsplash/The New York Public Library)

POSKOTA.CO.ID - Narasi yang menyebutkan bahwa 5 Agustus 2025 adalah hari terpendek dalam satu tahun tengah ramai diperbincangkan di berbagai platform media sosial, khususnya TikTok. Salah satu akun populer, @inibukanniko, mengunggah konten yang menyebut bahwa “besok, 5 Agustus, akan menjadi hari terpendek tahun ini.”

Unggahan ini memicu perdebatan dan rasa penasaran banyak warganet:
Apakah benar ada hari yang lebih pendek dari biasanya?
Apakah ini fenomena alam biasa, atau pertanda sesuatu yang lebih besar?

Pertanyaan-pertanyaan tersebut sangat valid dan perlu dijawab bukan dengan asumsi, melainkan dengan sains.

Baca Juga: 5 Industri Masa Depan yang Bisa Bikin Kaya Raya Menurut Timothy Ronald

Apa Itu Hari Terpendek?

Secara umum, kita mengenal satu hari sebagai waktu yang dibutuhkan bumi untuk melakukan satu kali rotasi penuh terhadap porosnya, yaitu 24 jam atau 86.400 detik. Namun kenyataannya, rotasi bumi tidak selalu tepat 24 jam. Bahkan, dalam pengukuran presisi tinggi, durasi rotasi bisa berbeda beberapa milidetik—lebih cepat atau lebih lambat.

Hari terpendek, dalam konteks ilmiah, adalah hari ketika bumi berputar lebih cepat dari rata-rata, sehingga durasi satu rotasi menjadi kurang dari 24 jam.

Klaim Ilmiah: Didukung atau Tidak?

Klaim ini bukan sepenuhnya karangan. Data dari International Earth Rotation and Reference Systems Service (IERS), badan resmi yang mengawasi rotasi bumi, mencatat bahwa rotasi bumi pada tanggal 5 Agustus 2025 memang diperkirakan lebih cepat sekitar 1,25 milidetik dari rata-rata hari biasa.

Artinya, hari tersebut akan berlangsung 86.398,75 detik saja—bukan 86.400 detik penuh.

Penyebab Hari Menjadi Lebih Pendek

Percepatan rotasi bumi tidak muncul secara acak. Ada beberapa penyebab utama, antara lain:

1. Posisi Bulan terhadap Bumi

Bulan adalah satelit alami bumi yang memiliki pengaruh gravitasi besar, termasuk pada pasang-surut laut. Ketika bulan berada pada posisi paling jauh dari khatulistiwa, gaya tariknya terhadap permukaan bumi berkurang. Hal ini berdampak pada menurunnya hambatan rotasi, sehingga bumi bisa berputar lebih cepat.

2. Perubahan Distribusi Massa Bumi

Fenomena mencairnya es di kutub, naiknya permukaan laut, dan pergeseran daratan karena gempa atau aktivitas tektonik juga mengubah distribusi massa bumi. Ibarat seorang skater yang menarik tangan ke dalam saat berputar agar lebih cepat, bumi pun bisa mengalami hal serupa saat massanya "bergeser ke tengah".

3. Aktivitas Inti Bumi


Berita Terkait


News Update