Benarkah 5 Agustus 2025 Jadi Hari Terpendek? Ini Penjelasan Ilmiah Soal Percepatan Rotasi Bumi

Selasa 05 Agu 2025, 06:36 WIB
Ilustrasi rotasi bumi (Sumber: Unsplash/The New York Public Library)

Ilustrasi rotasi bumi (Sumber: Unsplash/The New York Public Library)

Gerakan fluida di inti bumi bagian dalam—yang bersifat cair dan konduktif—juga bisa menyebabkan perubahan pada momen inersia rotasi bumi. Jika aliran ini berubah, kecepatan rotasi pun ikut terdampak.

Seberapa Besar Pengaruh 1,25 Milidetik?

Pertanyaan menarik berikutnya adalah: Apakah perbedaan 1,25 milidetik itu signifikan?
Secara praktis, jawabannya adalah tidak terasa dalam kehidupan sehari-hari. Manusia tidak akan menyadari secara langsung bahwa hari itu lebih pendek.

Namun bagi dunia teknologi, terutama sistem navigasi satelit dan komunikasi global, akurasi waktu sangatlah penting. Selisih sekecil 1 milidetik bisa menimbulkan kesalahan dalam sistem GPS, kontrol lalu lintas udara, hingga komunikasi satelit.

Apakah Ini Pertanda Akhir Zaman?

Narasi yang berkembang di media sosial sering kali dibumbui kekhawatiran berlebihan. Sebagian warganet bahkan mengaitkan fenomena ini dengan teori konspirasi atau ramalan kiamat.

Namun para ilmuwan menegaskan:
Percepatan rotasi bumi adalah fenomena alami dan pernah terjadi sebelumnya.

Faktanya, pada 29 Juni 2022, bumi mencatat hari terpendek dalam sejarah pencatatan modern, yakni 1,59 milidetik lebih cepat dari 24 jam. Jadi fenomena ini bukan pertama kali terjadi, dan bukan pula sesuatu yang perlu ditakuti secara berlebihan.

Apakah Waktu Akan Terus Memendek?

Pertanyaan ini tidak mudah dijawab secara mutlak. Berdasarkan penelitian, rotasi bumi cenderung melambat dalam jangka panjang karena gaya pasang-surut yang disebabkan oleh bulan. Namun dalam jangka pendek, seperti yang kita alami saat ini, rotasi bisa mengalami fluktuasi karena berbagai faktor alam.

Jadi, hari-hari pendek seperti 5 Agustus 2025 mungkin akan terjadi lagi di masa depan, tetapi dalam skala milidetik dan tidak berdampak signifikan pada kehidupan harian.

Dampaknya terhadap Kalender dan Waktu Global

Meskipun perubahan ini sangat kecil, badan seperti IERS tetap memantau dan menyesuaikan waktu dunia jika diperlukan. Salah satu mekanisme penyesuaian yang dikenal adalah:

Leap Second (Detik Kabisat)

Jika waktu rotasi bumi sangat berbeda dari waktu atomik (UTC), maka satu detik akan ditambahkan atau dikurangi dari kalender dunia untuk menyelaraskan keduanya. Hingga saat ini, penambahan leap second lebih sering dilakukan karena rotasi bumi cenderung melambat.

Namun jika tren percepatan terus berlanjut, pengurangan leap second (negative leap second) mungkin akan diterapkan di masa depan hal yang belum pernah terjadi sebelumnya.

Bagi kebanyakan orang, perbedaan 1,25 milidetik mungkin terdengar sepele. Namun fenomena ini sesungguhnya mengingatkan manusia bahwa waktu bukanlah sesuatu yang absolut dan statis.


Berita Terkait


News Update