Timothy Ronald Ungkap Bahaya Pola Pikir Miskin: 'Jangan Sampai Mati dalam Keadaan yang Sama'

Jumat 25 Jul 2025, 08:25 WIB
Timothy Ronald berbagi pemikiran mendalam tentang pentingnya memiliki kisah hidup yang bermakna, bukan hanya materi yang berlimpah. (Sumber: Instagram/@timothyronald)

Timothy Ronald berbagi pemikiran mendalam tentang pentingnya memiliki kisah hidup yang bermakna, bukan hanya materi yang berlimpah. (Sumber: Instagram/@timothyronald)

POSKOTA.CO.ID - Selama ini, kita kerap memaknai kemiskinan dalam konteks ketiadaan materi. Hidup miskin identik dengan penderitaan, keterbatasan, dan ketidakmampuan untuk menikmati fasilitas dunia. Namun, bagi Timothy Ronald seorang investor muda dan edukator finansial makna dari "hidup miskin" jauh lebih dalam daripada itu.

Dalam salah satu video di kanal YouTube pribadinya, Timothy menyatakan bahwa kesengsaraan sejati bukanlah soal tidak punya uang. Melainkan, saat hidup tidak memiliki makna dan tidak menyimpan cerita.

Timothy menggambarkan bagaimana di akhir hayat, banyak orang bukan menyesali karena tidak menjadi kaya, tetapi karena tidak pernah hidup setia pada dirinya sendiri. Mereka terperangkap dalam ekspektasi orang lain: dari orang tua, pasangan, lingkungan sosial, hingga media.

Baca Juga: 15 Kode Redeem FF 1 Menit yang Lalu dan Masih Aktif Hari Ini 24 Juli 2025

"The biggest regret is not being poor. It’s dying with no story to tell."

Ini bukan tentang gagal beli mobil mewah atau gagal membangun rumah untuk orang tua. Ini tentang kegagalan untuk hidup secara autentik menjadi diri sendiri, mengejar mimpi, dan menciptakan kisah perjuangan yang layak dibanggakan.

Timothy Ronald: Hidup Seperti Game, Uang adalah Skornya

Timothy membandingkan kehidupan seperti permainan video game, dengan uang sebagai skor tertinggi (high score). Namun ini bukan glorifikasi materialisme. Ia menekankan bahwa uang adalah alat penting untuk membuka pengalaman dan memperluas horizon.

“Dengan uang, kamu bisa menjelajahi Eropa, lihat Swiss, dan menyaksikan betapa luasnya dunia.”

Bagi Timothy, hidup bukan sekadar bertahan. Hidup adalah petualangan. Uang bukan tujuan, melainkan kendaraan untuk menjelajahi dunia dan merasakan sebanyak mungkin kisah, budaya, tantangan, dan kemenangan.

Melawan Naga: Metafora Perjuangan

Timothy menyamakan setiap tantangan dalam hidup dengan "melawan naga." Ini bukan dongeng. Dalam dunia nyata, naga bisa berarti kesulitan keuangan, trauma masa kecil, tuntutan orang tua, tekanan sosial, atau bahkan ketakutan diri sendiri.

Setiap kemenangan atas "naga" ini menjadi bagian dari kisah hidup kita cerita yang bisa dibagikan kepada generasi selanjutnya, dan yang akan membuat kita bangga saat melihat ke belakang.

Sebaliknya, orang yang hidup nyaman tapi tanpa tantangan tidak memiliki cerita untuk dikenang.

Kemiskinan yang Menghantui: Mati Tanpa Cerita

Timothy menyampaikan dengan tegas bahwa mati dalam keadaan "miskin" bukan semata tanpa harta, melainkan tanpa cerita perjuangan. Tanpa pelajaran yang layak diwariskan.

Ia memberikan contoh dirinya: masih muda, namun telah melewati banyak "pertempuran" mulai dari bangkrut, membangun perusahaan dari nol, hingga negosiasi dengan investor besar.

“Saya sudah selesai game-nya. Bahkan tujuh generasi setelah saya tidak perlu khawatir soal finansial.”

Ucapan ini bukan untuk menyombongkan diri, tapi sebagai bukti bahwa hidup bisa ditata dengan kesadaran, strategi, dan keberanian. Ia ingin generasi muda tidak hanya menonton, tapi ikut memainkan peran mereka.

Ajakan Reflektif: Tahun Baru, Resolusi Lama

Timothy lalu mengingatkan audiens soal resolusi tahun baru. Banyak orang menuliskan target besar di awal tahun, tetapi seiring waktu, semua tinggal wacana. Ia mengajak setiap individu untuk meninjau ulang janji yang pernah dibuat pada diri sendiri:

  • Apakah kamu sudah mulai bisnis yang kamu janjikan?
  • Apakah kamu sudah mencoba keluar dari pekerjaan yang tidak kamu sukai?
  • Apakah kamu sudah menulis, mencipta, membangun sesuatu?
  • Atau kamu masih menunda?

“Hidup bisa berlalu dalam sekejap. Tiba-tiba kamu sudah 40 atau 50, dan tidak ada cerita yang bisa dibanggakan.”

Baca Juga: Sidang Putusan Hasto Kristiyanto Disiarkan Live, PN Jakpus Batasi Pengunjung

Miskin Cerita vs. Kaya Pengalaman

Timothy menyodorkan satu perbedaan krusial: orang yang kaya materi belum tentu kaya cerita. Tapi orang yang berani keluar dari zona nyaman, menghadapi tantangan, dan bangkit dari kegagalan, pasti punya banyak cerita.

Cerita hidup itu penting. Karena saat tubuh kita tak lagi kuat, saat dunia mulai melupakan nama kita, yang tertinggal adalah cerita. Baik untuk dikenang, diceritakan, atau ditularkan sebagai pelajaran.

Timothy Ronald mengingatkan kita bahwa hidup bukan soal banyaknya uang, tapi bagaimana kita menggunakan hidup untuk menciptakan sesuatu yang bermakna. Setiap manusia punya naga untuk ditaklukkan. Jangan biarkan waktu berlalu tanpa upaya.

Jangan mati dalam keadaan miskin cerita.
Jangan hidup hanya untuk bertahan.
Hidup untuk mencipta, berjuang, dan berbagi kisah yang bisa menginspirasi.

Karena pada akhirnya, bukan jumlah uang yang dikenang, tapi kisah yang kamu tinggalkan.


Berita Terkait


News Update