POSKOTA.CO.ID - Setelah dua tahun absen membagikan dividen, PT Gajah Tunggal Tbk (kode saham: GJTL) akhirnya kembali memberikan kabar gembira bagi para pemegang sahamnya.
Perusahaan manufaktur ban terkemuka di Asia Tenggara ini mengumumkan pembagian dividen tunai sebesar Rp 50 per lembar saham untuk tahun buku 2024, yang akan dibayarkan pada 30 Juli 2025.
Keputusan ini menandai titik balik penting dalam strategi manajemen perusahaan, khususnya setelah menghadapi tekanan finansial akibat krisis harga bahan baku dan penurunan pasar otomotif nasional selama dua tahun terakhir. Total nilai dividen yang dibagikan mencapai Rp 174,22 miliar, dibagikan kepada lebih dari 3,48 miliar saham yang beredar.
Baca Juga: Ramalan Zodiak 25 Juli 2025: Waktunya Menemukan Keberanian, Cinta, dan Tujuan Hidup
Jadwal Penting Dividen GJTL 2025
Berdasarkan pengumuman resmi dari Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) nomor KSEI-16554/JKU/0725, berikut jadwal pembagian dividen:
Tahap | Tanggal |
---|---|
Cum Date Pasar Reguler dan Negosiasi | 4 Juli 2025 |
Ex Date Pasar Reguler dan Negosiasi | 7 Juli 2025 |
Cum Date Pasar Tunai | 8 Juli 2025 |
Record Date | 8 Juli 2025 |
Pembayaran Dividen | 30 Juli 2025 |
Mengenal PT Gajah Tunggal Tbk (GJTL)
PT Gajah Tunggal Tbk merupakan salah satu produsen ban terbesar di Asia Tenggara, dengan lini produk yang mencakup:
- Ban mobil penumpang, SUV, truk, bus, dan industri
- Ban sepeda dan sepeda motor
- Karet sintetis, tyre cord, dan ban dalam
Didirikan sejak 1951 dan mulai go public pada 1990, GJTL kini mendistribusikan produknya ke lebih dari 100 negara, dengan dukungan jaringan ritel dan distribusi yang kuat.
Uniknya, GJTL tidak hanya menjual ban untuk produsen kendaraan, tetapi juga fokus pada segmen ban pengganti (replacement tires)—segmen yang terbukti tetap tumbuh bahkan saat penjualan mobil baru menurun.
Kinerja Keuangan dan Dividen 2025: Sinyal Pemulihan?
Meski belum sepenuhnya pulih, GJTL menunjukkan peningkatan performa signifikan:
- Laba Bersih FY2024: Rp 1,18 triliun
- Dividend Payout Ratio: 14,75%
- Laba Bersih Q1 2025: Rp 353 miliar (naik 4,13% YoY)
- Pendapatan Q1 2025: Rp 4,40 triliun (turun 1,56% YoY)
Dengan harga saham per 3 Juli 2025 sebesar Rp 1.115, dividend yield GJTL mencapai 4,48%, angka yang cukup kompetitif dibandingkan saham-saham sektor manufaktur lainnya di BEI.
Tata Cara Penerimaan Dividen
Berikut alur pembagian dividen:
- Pemegang Saham di KSEI
Dana akan langsung ditransfer ke rekening efek. - Pemegang Saham Non-KSEI
Dapat mengambil dividen secara langsung di kantor pusat atau mendaftar transfer bank. - Batas Pendaftaran Transfer Bank
Paling lambat 8 Juli 2025 pukul 16.00 WIB. - Ketentuan Pajak Dividen
- Wajib Pajak Badan DN: Bebas pajak
- WPOP DN: Bebas pajak jika diinvestasikan kembali
- Wajib Pajak Luar Negeri: PPh 26 sebesar 20% jika tidak ajukan SKD
Apakah Saham GJTL Layak Dibeli atau Jual?
Pandangan Analis
Analis dari Korea Investment & Sekuritas Indonesia, Muhammad Wafi, merekomendasikan trading buy untuk saham GJTL, dengan target harga Rp 1.200 per saham.
Menurut Wafi, GJTL saat ini tengah mengalihkan sebagian besar labanya untuk ekspansi dan pengurangan utang (deleverage), yang dinilai sebagai strategi jangka panjang yang sehat, meski mungkin membatasi distribusi dividen besar dalam waktu dekat.
Potensi vs Risiko
Kelebihan GJTL:
- Pemain dominan di pasar regional
- Pendapatan stabil dari segmen ban pengganti
- Kemampuan ekspor tinggi
Risiko Investasi:
- Volatilitas harga karet alam
- Ketergantungan terhadap sektor otomotif nasional
- Kompetisi dari produsen ban asal Tiongkok dan India
Baca Juga: Timothy Ronald Ungkap Bahaya Pola Pikir Miskin: 'Jangan Sampai Mati dalam Keadaan yang Sama'
Harga Saham dan Arah Tren
Per 24 Juli 2025, saham GJTL berada di level Rp 1.130, mengalami koreksi tipis 0,44% dari hari sebelumnya. Secara year-to-date, saham GJTL turun 1,31%, mencerminkan pasar yang masih berhati-hati terhadap sektor manufaktur otomotif.
Namun, bagi investor yang mencari dividen stabil dan fundamental kuat, GJTL menawarkan prospek yang menjanjikan.
Investor kawakan Lo Kheng Hong diketahui pernah memegang saham GJTL di masa lalu. Menurutnya dalam wawancara terdahulu, “perusahaan manufaktur yang rajin ekspor, punya pabrik sendiri, dan kuat di pasar domestik selalu punya nilai tersembunyi.” Ungkapan ini bisa menjadi landasan berpikir bagi investor jangka panjang yang tidak hanya mengejar dividen sesaat, tetapi pertumbuhan nilai intrinsik perusahaan.
Baca Juga: Ramalan Zodiak 25 Juli 2025: Waktunya Menemukan Keberanian, Cinta, dan Tujuan Hidup
Panduan untuk Investor Retail
Fokus Investor | Rekomendasi |
---|---|
Jangka Pendek | Manfaatkan momentum trading buy menjelang pembagian dividen |
Jangka Menengah | Pantau ekspansi dan strategi deleveraging GJTL |
Jangka Panjang | Pertimbangkan akumulasi saat harga terkoreksi, dengan orientasi pada potensi pasar ekspor |
Kembalinya GJTL membagikan dividen setelah dua tahun absen menandai fase pemulihan fundamental yang solid. Meski belum mencapai kondisi ideal, arah pertumbuhan dan strategi perusahaan menunjukkan keseriusan untuk memperkuat posisi di industri ban global.
Dengan dividend yield 4,48%, fundamental positif, dan harga saham yang masih di bawah target analis, GJTL bisa menjadi peluang menarik—tentu dengan perhitungan risiko yang bijak.