POSKOTA.CO.ID - Selama ini, kita kerap memaknai kemiskinan dalam konteks ketiadaan materi. Hidup miskin identik dengan penderitaan, keterbatasan, dan ketidakmampuan untuk menikmati fasilitas dunia. Namun, bagi Timothy Ronald seorang investor muda dan edukator finansial makna dari "hidup miskin" jauh lebih dalam daripada itu.
Dalam salah satu video di kanal YouTube pribadinya, Timothy menyatakan bahwa kesengsaraan sejati bukanlah soal tidak punya uang. Melainkan, saat hidup tidak memiliki makna dan tidak menyimpan cerita.
Timothy menggambarkan bagaimana di akhir hayat, banyak orang bukan menyesali karena tidak menjadi kaya, tetapi karena tidak pernah hidup setia pada dirinya sendiri. Mereka terperangkap dalam ekspektasi orang lain: dari orang tua, pasangan, lingkungan sosial, hingga media.
Baca Juga: 15 Kode Redeem FF 1 Menit yang Lalu dan Masih Aktif Hari Ini 24 Juli 2025
"The biggest regret is not being poor. It’s dying with no story to tell."
Ini bukan tentang gagal beli mobil mewah atau gagal membangun rumah untuk orang tua. Ini tentang kegagalan untuk hidup secara autentik menjadi diri sendiri, mengejar mimpi, dan menciptakan kisah perjuangan yang layak dibanggakan.
Timothy Ronald: Hidup Seperti Game, Uang adalah Skornya
Timothy membandingkan kehidupan seperti permainan video game, dengan uang sebagai skor tertinggi (high score). Namun ini bukan glorifikasi materialisme. Ia menekankan bahwa uang adalah alat penting untuk membuka pengalaman dan memperluas horizon.
“Dengan uang, kamu bisa menjelajahi Eropa, lihat Swiss, dan menyaksikan betapa luasnya dunia.”
Bagi Timothy, hidup bukan sekadar bertahan. Hidup adalah petualangan. Uang bukan tujuan, melainkan kendaraan untuk menjelajahi dunia dan merasakan sebanyak mungkin kisah, budaya, tantangan, dan kemenangan.
Melawan Naga: Metafora Perjuangan
Timothy menyamakan setiap tantangan dalam hidup dengan "melawan naga." Ini bukan dongeng. Dalam dunia nyata, naga bisa berarti kesulitan keuangan, trauma masa kecil, tuntutan orang tua, tekanan sosial, atau bahkan ketakutan diri sendiri.
Setiap kemenangan atas "naga" ini menjadi bagian dari kisah hidup kita cerita yang bisa dibagikan kepada generasi selanjutnya, dan yang akan membuat kita bangga saat melihat ke belakang.