Bank Jakarta Dukung Digitalisasi Pasar di Jakarta

Jumat 25 Jul 2025, 10:19 WIB
Gubernur Jakarta Pramono Anung bersama Bank Jakarta di Pasar Mayestyk, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, kemarin. (Sumber: Dok. Bank Jakarta)

Gubernur Jakarta Pramono Anung bersama Bank Jakarta di Pasar Mayestyk, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, kemarin. (Sumber: Dok. Bank Jakarta)

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Bank Jakarta menyatakan komitmennya untuk mendukung penuh pelaksanaan Lomba Digitalisasi Pasar yang dimulai dengan kegiatan Launching Lomba Digitalisasi Pasar dan penandatanganan komitmen bersama program peningkatan digitalisasi pasar di Jakarta.

Penandatanganan tersebut, dilakukan Direktur Utama Bank Jakarta, Agus H. Widodo bersama dengan Direktur Utama Perumda Pasar Jaya, Agus Himawan dan lembaga perbankan lainnya disaksikan oleh Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung dan Sekretaris Daerah DKI Jakarta Marullah Mattali di Jakarta kemarin.

Lomba Digitalisasi Pasar digagas oleh Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta melalui kolaborasi antara Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) DKI Jakarta, Bank Indonesia, Otoritas Jasa Keuangan (OJK), dan Perumda Pasar Jaya. Kegiatan ini bertujuan untuk mendorong percepatan transformasi digital, khususnya dalam sistem pembayaran di pasar-pasar yang dikelola Perumda Pasar Jaya.

Baca Juga: Arkhan Fikri dan Toni Firmansyah Absen Bela Timnas Indonesia U-23 di Semifinal Piala AFF U-23 2025

Gubernur Pramono menilai, melalui ajang Lomba Digitalisasi Pasar 2025, Pramono mengusung empat target besar. Adapun targetnya yakni peningkatan kesejahteraan pedagang, efisiensi transaksi, optimalisasi pajak daerah, dan pemberantasan premanisme pasar.

"Saya yang usulkan lomba ini. Tujuannya jelas, agar pedagang akrab dengan sistem digital seperti QRIS dan EDC," kata Pramono dalam keterangannya diterima Jumat, 25 Juli 2025.

Menurutnya, digitalisasi tak hanya soal kecepatan transaksi, tapi juga soal keamanan dan ketertiban.

Baca Juga: Profil Reza Gladys yang Berhasil ‘Taklukkan’ Nikita Mirzani hingga Ditahan

"Kalau tak ada uang tunai beredar, ruang untuk copet dan pungli ikut hilang," ujarnya.

Lebih jauh, Pramono menyebut digitalisasi pasar sebagai langkah strategis memperkuat ekonomi rakyat.

"Ini bukan gaya-gayaan modernisasi, tapi upaya jangka panjang membangun fondasi ekonomi dari bawah," ucapnya.


Berita Terkait


News Update