500 Koperasi Merah Putih di Banten Didorong Bantu Ekonomi Warga

Kamis 24 Jul 2025, 16:47 WIB
Wakil Gubernur Banten, Achmad Dimyati seusai mengikuti rangkaian peringatan Hari Koperasi ke-78 Kota Tangsel, Kamis, 24 Juli 2025. (Sumber: Poskota/Primayanti Juli Kumala Manalu)

Wakil Gubernur Banten, Achmad Dimyati seusai mengikuti rangkaian peringatan Hari Koperasi ke-78 Kota Tangsel, Kamis, 24 Juli 2025. (Sumber: Poskota/Primayanti Juli Kumala Manalu)

TANGSEL, POSKOTA.CO.ID - Wakil Gubernur Banten, Achmad Dimyati memebut, 500 koperasi Merah Putih yang tersebar di berbagai wilayahnya bisa menghidupkan ekonomi masyarakat.

“Di Tangsel saja ada 54 koperasi, dan di Banten secara keseluruhan ada sekitar 500-an koperasi Merah Putih. Saya sangat optimis koperasi ini akan hidup kembali dengan gerakan masif, terstruktur, dan sistematis dari Bapak Presiden,” kata Achmad dalam peringatan Hari Koperasi ke-78 Kota Tangsel, Kamis, 24 Juli 2025.

Menurut Achmad, anggota koperasi bisa memperoleh harga lebih murah untuk berbagai sembilan bahan pokok (sembako). Misalkan, harga gas LPJ 3 kg bisa didapatkan dengan harga lebih mahal maksimal Rp3.000 dari harga yang dipatok Rp18.000 per tabung.

“Harganya pasti lebih murah dari warung. Selain itu, kualitasnya pun terjamin. Kalau di luar isinya bisa 50 persen, di koperasi harus 100 persen. Kalau enggak, ketahuan dan Bapak Presiden bisa murka,” ucapnya.

Baca Juga: 54 Koperasi di Tangsel Didorong Segera Aktif, Bisa Beri Pinjaman Rp3 Miliar

Ia menyebut, koperasi sebagai garda terdepan distributor sembako dan barang subsidi. Selain gas melon, beras, minyak, gas elpiji (melon), telur, hingga pupuk akan didistribusikan koperasi.

“Saya lihat sektor usaha yang digarap koperasi sekarang kebanyakan sembako. Pemerintah kasih subsidi lewat BUMN, dan koperasi yang mendistribusikannya langsung ke masyarakat,” tuturnya.

Namun, koperasi harus dijalankan dengan prinsip profesionalitas dengan menjamin harga sembako tetap murah untuk bisa dijangkau masyarakat. Koperasi, menurutnya, harus benar-benar hidup dan menghasilkan keuntungan yang kemudian dibagikan kepada anggotanya lewat Rapat Anggota Tahunan (RAT).

“Koperasi ini harus hidup, harus untung. Tapi bukan seperti zaman dulu, seperti KUT atau KUD, yang malah dimanfaatkan oleh para pemain besar. Sekarang sistemnya dari bawah ke atas, bukan top-down,” ucap dia.

Baca Juga: Ketua DPRD Bogor Dorong Profesionalisme Pengelolaan Koperasi Merah Putih

Lebih lanjut, ia juga meminta para retail besar, mulai minimarket hingga perusahaan di sektor migas serta sembako turut serta membantu koperasi.


Berita Terkait


News Update