Pada stanza ketiga, fokus beralih pada kesucian dan kekuatan Indonesia yang harus kita jaga bersama.
Bait terakhir ini mengandung harapan yang kuat agar Indonesia tetap abadi, serta seluruh rakyatnya selamat dan terus maju.
Indonesia, tanah yang suci, Tanah kita yang sakti, Di sanalah aku berdiri, Menjaga ibu sejati.
Indonesia, tanah berseri, Tanah yang aku sayangi, Marilah kita berjanji, Indonesia abadi.
Selamatlah rakyatnya, Selamatlah putranya, Pulaunya, lautnya, semuanya, Majuah negerinya, Majuah pandunya, Untuk Indonesia Raya.
Indonesia Raya, merdeka! Merdeka! Tanahku, negeriku yang kucinta. Indonesia Raya, merdeka! Merdeka! Hiduplah Indonesia Raya!
Baca Juga: Bandung Lautan Api: Kisah Pengorbanan Demi Kemerdekaan 79 Tahun Lalu
Mengapa Tiga Stanza Wajib Dinyanyikan?
Penggunaan lagu Indonesia Raya sebagai lagu kebangsaan tidak lepas dari landasan hukum yang kuat.
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 24 Tahun 2009 tentang Bendera, Bahasa, dan Lambang Negara, serta Lagu Kebangsaan, yang disahkan pada 9 Juli 2009, secara gamblang memberikan dasar hukum bagi lagu kebangsaan kita.
Namun, yang paling relevan untuk konteks upacara di sekolah adalah Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 22 Tahun 2018.
Regulasi ini secara spesifik mewajibkan seluruh institusi pendidikan untuk menyanyikan lagu Indonesia Raya dalam tiga stanza lengkap, berbeda dengan kebiasaan sebelumnya yang hanya menyanyikan stanza pertama.